TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Profil Faheem Younus, Dokter AS yang Rajin Twit Pakai Bahasa Indonesia

Younus pernah meraih penghargaan dari Presiden Obama

Faheem Younus (loyolablakefield.org)

Jakarta, IDN Times - Lonjakan infeksi COVID-19 di Indonesia menjadi sorotan pakar kesehatan, tidak terkecuali para ahli di luar negeri. Salah satu pakar dan dokter luar negeri yang menaruh perhatian terhadap pandemik di Indonesia adalah Faheem Younus.

Melalui akun Twitter-nya, @FaheemYounus, dokter berkebangsaan Amerika Serikat (AS) ini kerap mengingatkan warga Indonesia mengenai misinformasi soal COVID-19 hingga apa yang harus dilakukan ketika isolasi mandiri atau isoman. Younus menjadi sorotan warganet karena dia menulis cuitan berbahasa Indonesia.

“Hampir 90 persen pasien COVID-19 tidak membutuhkan: Dekadron, Antibiotik, Antikoagulan. Semua obat ini memiliki risiko yang signifikan. Silakan. Jangan mengobati sendiri. Penggunaan yang tidak tepat dari obat-obatan ini dapat menyebabkan kerusakan,” tulis Younus pada 13 Juli 2021.

“Buah-buahan, sayuran, vitamin, olahraga, madu dll. Semuanya baik tetapi bukan pengganti vaksin. Dapatkan vaksinasi secepatnya. Ambil merek vaksin apa pun yang tersedia,” tulis Younus pada 15 Juli 2021.

Younus juga mengkritik kebijakan penyemprotan disinfektan di ruang publik oleh sejumlah instansi negara. Dia juga menyoroti kehadiran ruang sauna, inisiatif warga yang diklaim mampu meningkatkan imun, sebagai upaya membunuh virus corona. 

Lantas, siapa sih Faheem Younus ini? Yuk simak profil singkatnya di bawah ini.

Baca Juga: Epidemiolog UGM: COVID-19 Akan Jadi Flu Musiman di Indonesia

1. Pernah meraih penghargaan dari Barrack Obama

Faheem Younus (loyolablakefield.org)

Dilansir dari laman University of Maryland Medical System, Younus merupakan dokter yang pernah memenangkan berbagai penghargaan. Dia juga eksekutif dokter bersertifikat (CPE) yang memimpin program kualitas dan keamanan Universitas Maryland Upper Chesapeake Health.

Dia juga memiliki keahlian dalam bidang manajerial. Sosoknya dihormati karena mampu menghadapi situasi yang dinamis untuk menyelaraskan tim lintas disiplin demi tujuan bersama.

Younus berulang kali dipilih rekan-rekannya untuk menerima penghargaan "Dokter Teratas" yang diberikan setiap tahun oleh Majalah Baltimore. Dia juga menerima "Penghargaan Layanan Kepresidenan" dari pemerintahan Barrack Obama pada 2008, untuk layanan kemanusiaannya.

2. Profil pendidikan dan riwayat pekerjaan singkat

(Twitter/FaheemYounus)

Younus menamatkan studi kedokterannya di Kind Edward Medical University pada 1995. Dia kemudian menjadi dokter residen di Monmouth Medical Center pada 1999. Setelah itu, dia mengikuti fellowship di Stony Brook University Medical Center pada 2001.

Selama lebih dari 20 tahun, sejak 2001 hingga saat ini, Younus mengepalai divisi penyakit menular di Universitas Maryland Upper Chesapeake Health.

Di tengah kesibukannya dalam bidang administratif, Younus juga tercatat sebagai clinical associate professor di Universitas Maryland. Sembari menjalankan praktik untuk mengatasi penyakit menular dan infeksi yang kompleks, dia juga aktif melakukan penelitian klinis dan menulis editorial opini di berbagai jurnal serta surat kabar.

Baca Juga: Penyemprotan Disinfektan ke Jalan Masih Dilakukan, Faheem: Buang Waktu

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya