Protes Warga Afghanistan pada Dunia: Biarkan Kami Makan!
Aset Afghanistan di luar negeri masih dibekukan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ratusan demonstran berbaris di jalanan Kabul, Afghanistan menuju kedutaan besar Amerika Serikat (AS) yang ditutup. Mereka mendesak AS untuk menghentikan pembekuan terhadap aset-aset Afghanistan di luar negeri.
Mereka berjalan sembari memegang spanduk bertuliskan, 'biarkan kami makan’ dan ‘berikan uang kami’. Para pengunjuk rasa berbaris dengan pengawalan pasukan keamanan Taliban, dikutip dari Al Jazeera.
Sebagai informasi, pendanaan internasional dan aset Afghanistan di luar negeri senilai miliaran dolar AS telah ditangguhkan. Aset tersebut sebagian besar berada di AS, yang memberikan sanksi kepada Taliban setelah mengambil alih kekuasaan Afghanistan pada pertengahan Agustus 2021.
Baca Juga: Anak-Anak Afghanistan Hadapi Kekurangan Gizi
1. Warga berbondong-bondong ingin meninggalkan Afghanistan
Ratusan warga Afghanistan tampak ingin meninggalkan negeri, ketika Taliban mengumumkan akan menerbitkan paspor dan dokumen perjalanan lainnya pada Sabtu (18/12/2021). Banyak dari mereka yang bahkan sudah hadir sejak malam hari, memberanikan diri di tengah suhu nol derajat.
Personel Taliban yang bertugas hendak membubarkan antrean. Mereka tidak ingin kerumunan itu menjadi target serangan ISIS-K atau afiliasi ISIS yang berbasis di Afghanistan.
“Kami tidak ingin ada serangan bunuh diri atau ledakan. Tanggung jawab kami di sini adalah melindungi orang-orang. Tapi, mereka tidak mau bekerja sama,” kata petugas keamanan, Ajmal Toofan.
Mohammed Osman Akbari, lelaki berusia 60 tahun, mengatakan ingin pergi ke Pakistan untuk menjalani pengobatan. Menurut dia, rumah sakit Afghanistan sudah tidak bisa menangani penyakit jantung yang dideritanya.
“Petugas medis menaruh alat di jantung saya. Mereka bilang itu harus diangkat, tapi tidak mungkin di sini,” kata Akbari, dikutip dari AFP.
Baca Juga: OKI: Tanpa Bantuan Kemanusiaan, Afghanistan Akan Hadapi Kehancuran