Sepakati Kerja Sama Bilateral, Menlu RI-Rusia Bahas Vaksin Sputnik V
Keduanya juga membahas rencana Putin kunjungi Indonesia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pertemuan antara Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Marsudi dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov di Jakarta menghasilkan kesepakatan untuk memperkuat kerja sama bilateral dalam berbagai bidang, termasuk kesehatan, perdagangan, investasi, pendidikan, dan keamanan.
“Rusia adalah salah satu mitra terpenting Indonesia, khususnya di kawasan Eropa Timur," kata Retno dalam pernyataan pers bersama, di Jakarta, Selasa (6/7/2021).
Menyambung pernyataan Retno, Lavrov juga menyebut Indonesia sebagai salah satu mitra terpenting di kawasan Asia.
Baca Juga: Guatemala Minta Rusia Kembalikan Uang Pembayaran Vaksin Sputnik V
1. Sekilas tentang detail penguatan kerja sama bilateral
Terkait kerja sama kesehatan, kedua pihak sepakat mendorong finalisasi perjanjian antara Kementerian Kesehatan kedua negara. Termasuk kerja sama dalam penanganan COVID-19, meliputi pengadaan vaksin Sputnik V, donasi kemanusiaan pemerintah Rusia, serta kerja sama jangka menengah untuk melakukan produksi vaksin di Indonesia.
Kerja sama pengadaan vaksin telah diawali oleh kunjungan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) ke pusat produksi Sputnik V di Moskow. Kunjungan pada Juni 2021 itu menghasilkan kerja sama antara lembaga pengawas obat kedua negara.
Kemudian, untuk mewujudkan target perdagangan bilateral senilai 5 miliar dolar Amerika Serikat (Rp72 triliun), keduanya sepakat untuk mempercepat proses perundingan Perjanjian Perdagangan Indonesia-Eurasian Economic Union (EAEU).
Di bidang pembangunan, Rusia menyatakan minatnya untuk berinvestasi di bidang energi, infrastruktur, dan pengembangan Ibu Kota Negara Indonesia.
Kerja sama pada bidang pendidikan juga diperkuat. Retno berterima kasih kepada Lavrov karena sangat memperhatikan keselamatan mahasiswa Indonesia di Rusia selama pandemik COVID-19. Dia juga berharap pemerintah Rusia segera memberi akses masuk kepada mahasiswa Indonesia yang belum bisa kembali ke Rusia.
Baca Juga: Rusia Ingin India Produksi Lebih Banyak Alutsista Rusia