TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Takut Efek Samping, Korea Utara Tolak Vaksin AstraZeneca dari COVAX

COVAX berencana kirim dua juta dosis vaksin ke Korea Utara

ilustrasi vaksin AstraZeneca (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Jakarta, IDN Times - Sebuah think tank di Korea Selatan melaporkan Korea Utara menolak rencana pengiriman vaksin COVID-19 AstraZeneca melalui skema COVAX. Negara yang dipimpin Kim Jong Un itu menolak vaksin AstraZeneca karena takut dengan efek samping.

Channel News Asia memberitakan, COVAX berencana membagikan hampir dua juta dosis vaksin AstraZeneca kepada Pyongnyang. Tetapi, pengiriman gelombang pertama yang seharusnya terlaksana pada akhir Mei tak kunjung terealisasi karena negosiasi yang berlarut-larut.

Baca Juga: Korea Utara: Krisis Pangan, Rusia Tawarkan Vaksin COVID-19

1. Korea Utara dikabarkan sedang mencari vaksin jenis lain

Pimpinan tertinggi Korea Utara Kim Jong Un (ANTARA FOTO/REUTERS/Athit Perawongmetha)

Korea Utara mengklaim berhasil mengatasi pandemik tanpa ada satu pun laporan infeksi virus corona. Namun, ungkapan itu dipertanyakan pejabat Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS).

Selama pandemik, Korea Utara menerapkan sejumlah regulasi yang ketat, termasuk penutupan perbatasan dan pembatasan perjalanan domestik.

Namun menurut laporan Institute for National Security Strategy (INSS), yang berafiliasi agensi mata-mata Korea Selatan, Pyongyang kini sedang mencari opsi vaksin selain AstraZeneaca.

2. Korea Utara tertarik dengan vaksin buatan Rusia

Vaksin Sputnik V buatan Federasi Rusia. twitter.com/EmbassyofRussia

Menanggapi laporan tersebut, aliansi vaksin GAVI mengaku terus berkomunikasi dengan pemerintah Korea Utara dalam penanganan pandemik COVID-19.

"Kami terus bekerja dengan otoritas DPRK (Korea Utara), karena kami bekerja dengan semua negara yang kami layani, untuk membantu menanggapi pandemi COVID-19," kata juru bicara GAVI.

Laporan INSS juga mengatakan, Korea Utara tidak tertarik dengan vaksin produksi Tiongkok karena diyakini kurang efektif. Namun, Korea Utara mulai menunjukkan gelagat soal ketertarikannya terhadap vaksin buatan Rusia, dengan harapan disumbangkan secara gratis.

“Condong ke arah vaksin Rusia, namun tidak ada kesepakatan yang dibuat,” kata Direktur Penelitian Strategis INSS, Lee Sang-keun.

Baca Juga: Korea Utara Coba Retas Vaksin COVID-19 Korea Selatan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya