Taliban Ajukan Proposal Damai pada Pemerintah Afganistan Bulan Depan
Taliban mengaku serius wujudkan perdamaian di Afganistan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Taliban akan mengajukan proposal perdamaian kepada pemerintah Afghanistan pada bulan depan. Pernyataan itu tentu mengejutkan mengingat Taliban sedang mendapat momentum kebangkitan seiring penarikan pasukan asing Amerika Serikat (AS) dan NATO.
Dalam beberapa pekan terakhir, Taliban kembali berhasil menguasai sejumlah wilayah, akibatnya ratusan anggota pasukan keamanan Afganistan melarikan diri ke Tajikistan. AS, selaku pemimpin operasi kontra terorisme di Afganistan selama dua dekade, berjanji akan menarik mundur seluruh pasukannya pada 11 September 2021.
"Pembicaraan dan proses perdamaian akan dipercepat dalam beberapa hari mendatang dan diharapkan memasuki tahap penting, tentu saja tentang rencana perdamaian," kata juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, kepada Reuters.
Baca Juga: Deretan Pekerjaan yang Dilarang di Afganistan jika Taliban Berkuasa
1. Taliban mengaku serius untuk mengupayakan perdamaian di Afganistan
Menurut Mujahid, butuh waktu satu bulan hingga kedua pihak mencapai kesepakatan soal perjanjian damai secara tertulis.
"Meskipun kami (Taliban) berada di atas angin di medan perang, kami sangat serius tentang pembicaraan dan dialog," ujar dia.
Pejabat keamanan Barat melaporkan bila Taliban telah merebut sedikitnya 100 distrik di Afganistan. Sementara, Taliban mengatakan bahwa mereka telah menguasai lebih dari 200 distrik di 34 provinsi.
Hari Minggu (4/7/2021) kemarin, lebih dari 1.000 personel keamanan Afganistan mundur dan melintasi perbatasan Tajikistan setelah Taliban melakukan penyerangan. Di sisi lain, Taliban menyangkal penaklukkan wilayah dilakukan dengan cara kekerasan, melainkan dengan cara dialog.
Kebangkitan Taliban menyebabkan keraguan terhadap kapasitas militer pemerintah di bawah naungan Presiden Afganistan Ashraf Ghani.
Baca Juga: Afghanistan Rencanakan Serangan Balik terhadap Taliban