Thailand Bantah Kirim 700 Ratus Karung Beras untuk Tentara Myanmar
250 orang lebih meninggal akibat bentrokan dengan aparat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Tentara Thailand membantah telah memasok ratusan karung beras ke unit-unit angkatan bersenjata Myanmar pada Sabtu (20/3/2021). Sekalipun ada distribusi logistik lintas negara, otoritas memastikan aktivitas tersebut sebagai perdagangan normal.
Bantuan langsung Thailand kepada militer Myanmar akan menuai kecaman dari para pendukung pemerintah terguling yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi. Di sisi lain, masyarakat global juga pasti mengkritik tindakan tersebut, sebab sejumlah negara dan organisasi internasional telah menjatuhkan sanksi kepada junta.
"Tentara Thailand tidak memasok tentara Myanmar, dan tidak ada kontak dari tentara Myanmar yang meminta bantuan atau meminta bantuan dari kami karena mereka memiliki kehormatan sendiri," kata komandan Pasukan Naresuan, Mayor Jenderal Amnat Srimak, dilansir dari Channel News Asia, Minggu (21/3/2021).
Baca Juga: Ini Alasan Thailand Tak Ingin Kudeta Myanmar Diintervensi Asing
Baca Juga: Demi Perdamaian Myanmar, Paus Fransiskus Siap Berlutut di Jalanan
1. Sebatas perdagangan biasa
Kabar pengiriman logistik mencuat setelah seorang pejabat keamanan yang enggan disebutkan namanya mengabarkan, tentara Thailand memasok 700 karung beras kepada junta di perbatasan timur Myanmar.
Amnat menambahkan, jika ada transfer logistik lintas teritori, hal itu merupakan bentuk perdagangan antar dua negara.
"Jika ada sesuatu (pengiriman), saya kira itu karena perdagangan reguler di penyeberangan perbatasan biasa. Kami tidak akan menghentkan ini jika tindakan itu tidak melanggar hukum dan mengikuti prosedur bea cukai,” terang Amnat.
Juru bicara pemerintah Thailand tidak segera memberi tanggapan. Tentara Myanmar juga tidak menjawab panggilan untuk meminta komentar.
Baca Juga: Ancaman Hukuman Mati bagi Pasukan Myanmar yang Kabur