Vladimir Putin Disebut Ingin Mendirikan New Soviet secara Paksa
Warga Ukraina ajak Kazakhstan tolak intervensi Putin
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Warga Ukraina menggelar unjuk rasa di Kyiv dan Kharkov pada akhir pekan lalu. Demonstrasi digelar bukan saja untuk mendukung pertemuan Amerika Serikat (AS)-Rusia soal ancaman aneksasi Kremlin, tetapi mereka juga menyuarakan dukungan kepada Kazakhstan.
Dilansir dari Al Jazeera, para pengunjuk rasa turut menentang keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengirim pasukan ke Kazakhstan. Perangkat protes yang mereka gunakan adalah bendera Ukraina, yang bersanding dengan bendera Kazakhstan dan poster bertuliskan ‘Katakan tidak untuk Putin’.
“Setiap negara memiliki hak untuk melindungi hak sosial ekonomi dan politik mereka melalui protes damai. Kami mengutuk kekerasan dalam bentuk apapun, tetapi kami juga menentang intervensi militer asing di Kazakhstan dengan kedok operasi penjaga perdamaian,” kata Vitalu Shevchuk, salah satu demonstran yang tergabung dalam komunitas Dronarium.
Baca Juga: Vladimir Putin: Runtuhnya Uni Soviet adalah Kehancuran Rusia
Baca Juga: Rusia Murka dengar Pernyataan Menlu AS Blinken soal Kazakhstan
1. Putin kirim pasukan ke Kazakhstan
Kerusuhan di Kazakhstan bermula dari protes damai terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Kemudian, demonstrasi menjalar ke seluruh negeri dan aspirasi yang disuarakan menjadi menuntut pemerintah mengundurkan diri.
Kerusuhan menyebabkan lebih dari 164 tewas, termasuk puluhan polisi, dan 2.000 orang luka-luka. Hampir 6 ribu orang telah ditahan.
Untuk menyudahi kerusuhan, Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev meminta bantuan Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) untuk mengirimkan pasukannya. CSTO merupakan aliansi militer negara-negara pecahan Uni Soviet yang dipimpin oleh Rusia.
“Diktator (Putin) ingin membangun kembali Uni Soviet dengan paksa. Dia harus dihentikan. Kami orang Ukraina akan melawan penjajah. Kami menyerukan Barat untuk tidak menerima ultimatum Putin,” kata Olga Angelova, merujuk pada pertemuan antara AS-Rusia pekan ini.
Baca Juga: Presiden Kazakhstan Sebut Kerusuhan di Negaranya sebagai Upaya Kudeta