Rusia Murka dengar Pernyataan Menlu AS Blinken soal Kazakhstan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Rusia murka atas pernyataan Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Anthony Blinken, yang menyatakan Kazakhstan bakal kesulitan menyingkirkan pasukan Rusia.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Rusia menyatakan, ucapan Blinken sebagai sebuah penghinaan dan menuduhnya membuat bercandaan atas peristiwa tragis yang terjadi di Kazakhstan.
"Jika Anthony Blinken sangat menyukai pelajaran sejarah, maka dia harus mempertimbangkan hal-hal berikut: ketika orang Amerika berada di rumah Anda, akan sulit untuk tetap hidup dan tidak dirampok atau diperkosa," tulis Kemlu Rusia di saluran media sosial Telegram, seperti dikutip dari ANTARA, Minggu (9/1/2022).
Kemlu Rusia menyatakan, sejarah tersebut tidak hanya mereka dapatkan oleh masa lalu yang baru terjadi, melainkan sudah 300 tahun sejarah negara Amerika berdiri.
Baca Juga: Kazakhstan Dilanda Krisis, Xi Jinping Kirim Pesan Ini ke Presidennya
1. Penempatan pasukan Rusia merupakan permintaan Kazakhstan
Adapun penempatan pasukan Rusia di Kazakhstan, menurut Kemlu Rusia bukan merupakan niat pribadi mereka.
Hal itu terjadi sebagai sebuah tanggapan yang sah atas permintaan Kazakhstan, untuk dukungan dari Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif, yaitu aliansi negara-negara eks Soviet, termasuk Rusia.
2. Pernyataan Blinken yang memicu kemarahan Rusia
Sebelumnya, pernyataan Blinken yang memicu kemarahan Rusia disampaikan akibat pengiriman pasukan Rusia ke Kazakhstan. Itu merupakan respons Rusia atas kerusuhan yang terjadi selama berhari-hari di negara Asia Tengah tersebut.
"Satu pelajaran dari sejarah baru-baru ini adalah bahwa begitu orang Rusia berada di rumah Anda, terkadang sangat sulit untuk menyuruh mereka pergi," kata Blinken.
Baca Juga: Kazakhstan: Presiden Izinkan Pasukan Tembak Demonstran
3. Intervensi Rusia di Kazakhstan menambah ketegangan dengan AS
Sementara, intervensi Rusia di Kazakhstan muncul bersamaan dengan ketegangan tinggi yang terjadi dalam hubungan Moskow dan Washington.
Keduanya tengah bersiap melakukan pembicaraan pada Senin (10/1/2022) mendatang, terkait krisis yang terjadi di Ukraina.
Moskow sendiri diketahui telah mengerahkan sejumlah besar pasukan di dekat perbatasannya dengan Ukraina. Namun, mereka membantah tudingan Barat yang menyebut Rusia berencana menyerang Ukraina.