TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Warga Miskin Afghanistan Terima Bantuan Langsung Tunai dari PBB

Bantuan yang diterima sebesar Rp1 juta

Ilustrasi penduduk Afghanistan (Pixabay.com/ArmyAmber)

Jakarta, IDN Times – Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WFP) mulai mendistribusikan bantuan langsung tunai kepada warga Afghanistan yang terdampak krisis kemanusiaan. Pada Senin (29/11/2021), sedikitnya 3.000 keluarga di ibu kota Afghanistan, Kabul, sudah menerima manfaat tersebut.

Badan-badan bantuan global telah memperingatkan, hampir setengah dari 38 juta populasi Afghanistan diperkirakan menghadapi kelaparan saat musim dingin. Di sisi lain, Afghanistan juga bergulat dengan ekonomi yang memburuk seiring pandemik COVID-19 dan Taliban yang berhasil merebut kekuasaan.

"Saya tidak pernah membayangkan bahwa suatu hari saya akan duduk di sini dalam antrian mencari bantuan," kata Bassana, perempuan 20 tahun yang tinggal bersama 10 anggota keluarganya, dikutip dari Reuters.

"(Uang akan) kami (gunakan untuk)membeli makanan dulu agar tidak mati kelaparan," tambah dia.

Baca Juga: Bank Dunia akan Cairkan Dana Bantuan untuk Afghanistan

Baca Juga: Para Pemimpin Asia di KTT Ekonomi Janji Bantu Afghanistan

1. Ada 3.000 keluarga yang menerima bantuan Rp1 juta

Cuplikan suasana di wilayah yang dikuasai Taliban. twitter.com/pagossman

Badan PBB membagikan 7.000 afghani atau sekitar Rp1,06 juta. Azimullah Fazlyar, yang membantu mendistribusikan uang itu, mengatakan sekitar 50 ribu hingga 60 ribu keluarga di Kabul membutuhkan bantuan kemanusiaan. Baru sekitar 3.000 keluarga yang telah teridentifikasi dan menerima bantuan.

"Mereka dapat menggunakan uang itu di musim dingin untuk membeli kayu atau apa pun yang mereka butuhkan," katanya.

Banyak penerima bantuan berasal dari keluarga yang hanya satu orang mencari nafkah, namun kehilangan pekerjaan sejak Taliban mengambil alih kekuasaan.

Baca Juga: Rilis Aturan Media, Taliban Larang Aktris Perempuan Main Sinetron

2. Harapan salah satu penerima bantuan

Seorang anak yang mengungsi dari provinsi bagian selatan, yang meninggalkan rumah akibat peperangan antara Taliban dengan aparat keamanan Afghanistan, tidur di taman umum yang digunakan sebagai penampungan di Kabul, Afghanistan, Selasa (10/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/FOC.

Mahasiswa yang juga guru bahasa Inggris, Saniulla Hamidi, termasuk di antara mereka yang mengantre untuk meminta bantuan. Hamidi mengatakan dia dan ayahnya yang seorang pegawai pemerintah telah kehilangan pekerjaan, yang berarti dia tidak dapat melanjutkan studinya.

"Saya hanya berharap saya bisa membayar (biaya saya) dan kembali ke universitas saya," kata Hamidi.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya