WHO Sebut Dunia Bisa Kendalikan Pandemik COVID-19 dalam Beberapa Bulan
Syaratnya adalah pemerataan sumber daya, termasuk vaksin
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, dunia dapat mengendalikan pandemik COVID-19 dalam beberapa bulan mendatang. Asumsi itu bisa tercapai dengan syarat pemerataan sumber daya, termasuk vaksin.
“Kami memiliki alat untuk mengendalikan pandemik ini dalam hitungan bulan, jika kami menerapkannya secara konsisten dan adil,” kata Tedros melalui jumpa pers rutin setiap pekan pada Senin (19/4/2021), sebagaimana dilansir dari Rappler.
Pernyataan tersebut diutarakan oleh Tedros sebagai tanggapan atas kritik aktivis iklim global, Greta Thunberg, yang ikut bergabung dalam konferensi pers sebagai tamu virtual. Dia menyayangkan nasionalisme vaksin sebagai hal tidak etis yang dilakukan oleh negara-negara kaya.
Baca Juga: Tembus Rekor Baru! India Dilanda Krisis dari Kasur hingga Oksigen
1. Virus corona mulai menyasar kelompok muda
Mantan Menteri Kesehatan Ethiopia ini juga mengungkapkan kekhawatirannya terkait virus corona yang mulai menjangkiti generasi muda berusia 25-29 tahun. Menurut Tedros, hal itu disebabkan oleh mutasi SARS-CoV-2 yang dinilai jauh lebih menular.
"Butuh sembilan bulan untuk mencapai satu juta kematian, 4 bulan untuk mencapai 2 juta, dan 3 bulan untuk mencapai 3 juta," demikian Tedros mengungkapkan kekhawatirannya tentang kondisi pandemik terkini.
Sementara itu, epidemiolog WHO terkemuka Maria van Kerkhove menjelaskan, lonjakan infeksi COVID-19 di seluruh dunia turut menyerang kelompok usia yang sebelumnya kurang terpengaruh oleh pandemik.
"Kami melihat tingkat penularan di semua kelompok umur. Kami melihat sedikit perubahan usia di beberapa negara," katanya. Dia menambahkan bahwa sekitar 5,2 juta kasus dilaporkan minggu lalu, peningkatan mingguan tertinggi sejak dimulainya pandemik.
Baca Juga: WHO: 87 Persen Lebih Pasokan Vaksin COVID-19 Masuk ke Negara Kaya