Rusia Bantah Tudingan Serang Bendungan di Ukraina
Rusia dan Ukraina saling tuding soal perusakan bendungan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kremlin, Pemerintah Rusia menanggapi adanya tudingan yang menyebut pihaknya sebagai pelaku penyerangan Bendungan Kakhovka di wilayah Kherson, Ukraina Selatan, yang menyebabkan banjir, Selasa (6/6/2023).
Rusia juga menuding balik, serangan tersebut sebenarnya merupakan sabotase Kiev. Juru Bicara (Jubir) Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan Ukraina melakukan sabotase di Bendungan Kakhovka setelah gagal dalam serangan balik.
Baca Juga: TB Hasanuddin Pertanyakan Usulan Resolusi Prabowo soal Ukraina-Rusia
Baca Juga: Menlu Ukraina: Senjata Kami Cukup untuk Mulai Serang Balik Rusia
1. Presiden Ukraina sebut Rusia pasang ranjau
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menyebut Rusia harus bertanggung jawab atas peledekan bendungan dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kakhovka. Dia menyebut aksi itu sebagai serangan terorisme. Ledakan itu terjadi setelah Rusia memasang ranjau.
Seorang juru bicara militer Ukraina mengatakan, tujuan Rusia meledakkan pembangkit listrik tersebut adalah untuk mencegah pasukan Ukraina menyeberangi sungai Dnipro, untuk menyerang pasukan pendudukan Rusia.
"Malam ini pukul 02.50 waktu setempat, teroris Rusia meledakkan struktur HPP Kakhovskaya (pembangkit listrik tenaga air)," ujar Zelenskyy setelah melakukan pertemuan darurat dengan pejabat senior, mengutip ANTARA.
Baca Juga: Jokowi Tak Tahu soal Proposal Perdamaian Ukraina-Rusia dari Prabowo