Berkat Angola, Kongo dan Rwanda Akhirnya Sepakat Berdamai
Keduanya kerap saling tuduh atas pemberontakan di perbatasan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Republik Demokratik Kongo, Felix Tshisekedi, dan Presiden Rwanda, Paul Kagame, pada Rabu (6/7/2022) di Angola telah sepakat untuk mengurangi ketegangan antara kedua negara.
Ketegangan diplomatik telah meningkat tajam antara dua negara itu, sejak kelompok pemberontak M23 memulai serangan besar di perbatasan timur Kongo pada akhir Maret.
Kongo menuduh Rwanda mendukung kelompok itu. Kigali menyangkal hal ini, dan sebaliknya menuduh Kinshasa bertempur bersama kelompok bersenjata lain yang berniat merebut kekuasaan di Kigali.
Baca Juga: 7 Fakta Genosida Rwanda, Pembantaian Terbesar dalam Sejarah Afrika
1. Angola ditunjuk Uni Afrika jadi juru damai
Dilansir Reuters, presiden Angola Joao Lourenco ditunjuk oleh Uni Afrika untuk menengahi pembicaraan, dan menjadi tuan rumah KTT tripartit mini di ibu kota Angola, Luanda, pada Rabu.
"Tripartit memutuskan proses de-eskalasi antara Kongo dan Rwanda," kata kepresidenan Kongo, dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Twitter setelah KTT berakhir.
Perjanjian itu termasuk penghentian segera permusuhan dan mundurnya milisi M23 dari Kongo. Komisi Rwanda-Kongo, yang sebelumnya tidak aktif, akan bertemu lagi di Luanda pada 12 Juli.
Baca Juga: Belgia Kembalikan Gigi Pahlawan RD Kongo yang Berlapis Emas
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.