TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ditahan Boko Haram, 15 Warga Nigeria Berhasil Melarikan Diri

Diculik sejak Oktober 2020

Ilustrasi perempuan dan anak-anak di Nigeria (twitter.com/Robert Spencer)

Jakarta, IDN Times - Enam wanita dan sembilan anak-anak yang diculik oleh pemberontak ekstremis Boko Haram Nigeria di timur laut Nigeria telah melarikan diri setelah berbulan-bulan ditawan, kata seorang pejabat negara bagian Borno, dilaporkan oleh Kantor Berita AP pada Selasa (2/10/2021).

Ke-15 mantan sandera itu bertemu dengan Gubernur Borno, Babagana Zulum di ibu kota negara bagian, Maiduguri.

“Hari ini adalah salah satu momen paling bahagia bagi kami untuk melihat gadis-gadis muda dan perempuan yang diculik oleh pemberontak,” kata Zulum pada hari Senin.

1. Ditemukan oleh aparat keamanan

Menurut laporan AP, perempuan dan anak-anak tersebut mendaki selama enam hari melalui hutan Buni Yadi hingga mereka ditemukan oleh aparat keamanan dan dibawa ke tempat yang aman di negara bagian Borno, kata Zuwaira Gambo, Komisaris Urusan Perempuan.

Ke-15 perempuan dan anak-anak diculik dalam dua insiden terpisah pada Oktober 2020 dan Mei tahun ini ketika para ekstremis menyerang desa mereka di negara bagian Borno dan Adamawa. Kedua desa tersebut sangat terpengaruh oleh kekerasan ekstrimis yang terjadi.

Baca Juga: Nigeria: 187 Orang Dibebaskan dari Penculik

Zulum menghubungkan kebebasan 15 orang tersebut sebagai hasil dari doa dan usaha rekonsiliasi dan reintegrasi yang sedang berlangsung di negara bagian Borno.  Dia juga berharap terhadap perdamaian mutlak yang akan mengakhiri pemberontakan ekstremis selama 10 tahun terakhir dimana ribuan orang tewas dan banyak lainnya diculik.

Boko Haram dan cabangnya, Negara Islam Provinsi Afrika Barat, telah menargetkan wanita dan anak-anak dalam serangan di timur laut Nigeria. Menurut Badan Program Pembangunan PBB (UNDP), lebih dari 1.000 anak telah diculik sejak 2013. Hal tersebut termasuk penculikan 276 anak perempuan tahun 2014 dari sebuah sekolah di Chibok yang memicu kemarahan internasional. Lebih dari 100 gadis Chibok masih dinyatakan hilang.

“Perempuan yang diculik telah menjadi sasaran kekerasan dan pelecehan dan digunakan sebagai mata-mata, pejuang, dan pelaku bom bunuh diri,” kata UNDP dalam laporan tahun 2020. 

“Perempuan yang telah melarikan diri atau dibebaskan tidak selalu disambut kembali ke komunitas mereka dan mereka yang kembali dari penangkaran atau terlibat dengan kelompok bersenjata tidak memiliki akses ke program pelatihan, konseling, dan reintegrasi yang menargetkan laki-laki,” kata laporan itu.

2. Gubernur berharap perdamaian bisa dicapai

Gubernur negara bagian Borno, Babagana Zulum (twitter.com/Gubernur Borno)

Baca Juga: Ancaman Penculikan, Satu Juta Anak Nigeria Bolos Sekolah

Verified Writer

Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya