Gegara ISIS, Irak Beri Keleluasaan Deadline Penarikan Pasukan AS
Irak ingin hubungan yang spesial dengan AS, seperti Saudi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Perdana Menteri (PM) Irak, Mohammed Al-Sudani, mendukung penempatan pasukan Amerika Serikat (AS) di wilayahnya. Ia memberikan keleluasaan masa penarikan pasukan AS dan menekankan perlunya dukungan dalam upaya melawan kelompok ISIS.
Dalam wawancaranya dengan Wall Street Journal pada Minggu (15/1/2023), Sudani menerangkan bahwa kontingen pasukan AS dan NATO telah berperan besar dalam membantu unit-unit Irak untuk bertempur.
"Kami pikir kami membutuhkan pasukan asing. Penumpasan ISIS membutuhkan lebih banyak waktu," terang Sudani, sebagaimana dilansir VOA, Senin (16/1/2023).
AS menempatkan sekitar 2 ribu tentara di Irak untuk melatih dan menasihati pasukan Irak. Sementara NATO memiliki ratusan tentara, termasuk untuk peran nontempur.
Pasukan AS telah hadir di Irak sejak terjadinya invasi ke negara itu pada 2003 silam, ketika Saddam Husein dituduh mengembangkan senjata pemusnah massal. Pada 2009, AS sempat hengkang di masa kepemimpinan Barack Obama, namun mulai beroperasi kembali pada 2014 dalam koalisi pimpinan AS yang dibentuk untuk menumpas gerakan ISIS.
Baca Juga: Politikus Kurdi Jadi Presiden Irak yang Baru
Baca Juga: Irak Mencekam, 30 Orang Tewas dan 700 Orang Terluka
1. Ingin menjalin hubungan baik dengan AS
Sudani mengungkapkan keinginannya untuk mengembangkan hubungan yang lebih baik dengan AS. Ia ingin memiliki hubungan spesial seperti yang dinikmati Arab Saudi dan negara produsen minyak lainnya di kawasan Teluk.
"Kami berjuang untuk itu. Saya tidak melihat ini sebagai hal yang mustahil, untuk melihat Irak memiliki hubungan yang baik dengan Iran dan AS," katanya, dikutip Middle East Eye.
Ia berencana untuk mengirim delegasi tingkat tinggi ke Washington untuk melakukan pembicaraan dengan para pejabat AS bulan depan.
Editor’s picks
Baca Juga: Irak Bayar Utang Gas Rp23,7 Trilliun ke Iran usai Negosiasi
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.