TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jelang Ramadan, Palestina dan Israel Bertemu di Mesir

Pertemuan itu dikecam oleh Hamas dan faksi lain di Palestina

Api dan asap membubung selama serangan udara Israel di tengah maraknya kekerasan Israel-Palestina, di Jalur Gaza selatan (11/5/2021). (ANTARA FOTO/REUTERS / Ibraheem Abu Mustafa/aww)

Jakarta, IDN Times – Pejabat Israel dan Otoritas Palestina (PA) mengadakan pertemuan di Sharm el-Sheikh, Mesir, pada Minggu (19/3/2023). Pertemuan itu dihadiri pejabat Mesir, Amerika Serikat, dan Yordania.

Kedua negara mengadakan pertemuan dan bertekad untuk mempertahankan ketenangan selama bulan suci Ramadan.

“Pembicaraan itu bertujuan mendukung dialog antara pihak Palestina dan Israel untuk bekerja menghentikan tindakan dan eskalasi sepihak, dan untuk memutus siklus kekerasan yang ada dan mencapai ketenangan," kata Kementerian Luar Negeri Mesir, dilansir Al Jazeera.

Kemenlu Mesir menambahkan, pertemuan tersebut dapat menjadi awal baru bagi upaya perdamaian kedua negara.

Baca Juga: Warga Mesir Divonis 4.760 Tahun Penjara oleh Pengadilan Yunani

Baca Juga: Polisi Palestina Bentrok dengan Milisi Palestina, 1 Orang Tewas

1. Ketegangan terus meningkat  

Pasukan Israel Defence Force atau IDF. (Twitter.com/Naftali Bennett)

Pejabat tinggi PA, Hussein al-Seikh, pada Sabtu mengatakan, delegasi Palestina berpartisipasi dalam pertemuan untuk membela hak-hak warganya.

“Meminta diakhirinya agresi Israel yang terus menerus terhadap kami dan menghentikan semua tindakan dan kebijakan yang melanggar darah, tanah, harta benda, dan kesucian kami,” kata al-Seikh.

Belakangan ini, ketegangan terus meningkat, terutama usai kembalinya Benjamin Netanyahu sebagai Perdana Menteri Israel. Pemerintah Israel dari sayap kanan ekstrim itu dilantik pada akhir tahun lalu.

Konflik juga dikhawatirkan kembali tereskalasi menjelang bulan Ramadan. Pada tahun-tahun sebelumnya, bentrokan meletus antara polisi Israel dan warga Palestina di sekitar masjid Al Aqsa Yerusalem selama bulan suci.

Tahun ini, Ramadan bertepatan dengan Paskah Yudaisme dan Paskah Kristen, sebagaimana dilansir Reuters.

Baca Juga: Dubes Palestina: Dukungan Indonesia Tak Berubah Meski Israel Datang

2. Penolakan dari partai-partai Palestina 

Ilustrasi pasukan Hamas (mfa.gov.il/Israel Ministry of Foreign Affairs)

Sementara PA yang dijalankan oleh Fatah tengah berdiplomasi dengan Israel, partai-partai Palestina lainnya justru menolak pembicaraan dengan negara pendudukan itu. Semua partai politik utama Palestina, kecuali Fatah, menentang pembicaraan dan menyerukan boikot. Hamas, kelompok bersenjata yang mengatur Jalur Gaza, mengatakan menolak konferensi di Sharm al-Sheikh.

Sementara itu, partai politik Jihad Islam Palestina (PIJ) dan Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP) mengatakan desakan PA untuk bergabung dengan KTT Sharm al-Sheikh merupakan kudeta melawan keinginan rakyat.

“Israel memanfaatkan KTT dan pertemuan keamanan ini untuk melancarkan lebih banyak agresi terhadap rakyat kami,” katanya dalam pernyataan bersama.

Verified Writer

Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya