TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Konflik Ukraina: Turki Mulai Evakuasi Kedubesnya di Kiev

Kedutaan Turki dipindahkan ke dekat perbatasan Rumania

Bendera Turki (Pixabay/Sevgi001461)

Jakarta, IDN Times - Turki mulai mengevakuasi Kedutaan Besarnya di Kiev, Ukraina, akibat situasi konflik yang tak kunjung membaik. Rusia dilaporkan terus menekan serangannya di seluruh Ukraina.

"Kami mengevakuasi staf kedutaan untuk alasan keamanan," seorang pejabat Turki mengonfirmasi kepada AFP pada Jumat (11/3/2022), dikutip dari Middle East Eye.

Pejabat Turki yang tidak disebut namanya itu menambahkan bahwa kedutaan akan dipindahkan ke Chernivtsi dekat perbatasan Rumania.

1. Berusaha menengahi konflik kedua pihak 

Pertemuan delegasi Turki dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menjelang pertemuan tripartit pada 10 Maret 2022. (Twitter/Mevlüt avuşoğlu)

Turki telah berusaha untuk bertindak sebagai kekuatan penengah dalam konflik keduanya. Pada Kamis, negara tersebut menjadi tuan rumah bagi menteri luar negeri kedua negara di kota pesisir Antalya untuk diskusi trilateral.

Sedikit kemajuan berhasil dicapai. Namun, karena risiko serangan Rusia di ibu kota Ukraina meningkat, Turki telah memutuskan untuk menarik staf diplomatiknya.

Turki adalah salah satu negara terakhir, bersama Polandia, yang tetap berada di Kiev meskipun situasi di lapangan semakin memburuk, mengutip Al Arabiya.

Baca Juga: Seberapa Sukses Drone Turki Membantu Pasukan Ukraina?

2. Sekitar 86 warga Turki terjebak di Ukraina 

Pengungsi dari Ukraina memasuki Polandia di perbatasan Medyka. (UNHCR/Chris Melzer)

Langkah penarikan kedutaan dilakukan di tengah insiden di mana dilaporkan bahwa terdapat 86 warga Turki yang terjebak dan berlindung di sebuah masjid Mariupol, Ukraina selatan, yang sudah terkepung.

Pada Jumat, kedutaan Ukraina di Ankara mengonfirmasi bahwa pasukan Rusia menembaki masjid tersebut sejak pagi di mana terdapat sekitar 34 anak-anak di dalamnya. Hal yang sama juga dikatakan Piotr Andryushchenko, penasihat walikota Mariupol.

"Apakah Tuan Erdogan tahu bahwa dalam hitungan menit (penembakan) dapat menghancurkan 86 warganya?" tulis Andryushchenko, dalam akun Facebooknya.

"Akankah pemimpin negara dengan tenang mengamati penghancuran warga Turki yang tidak manusiawi, membatasi dirinya pada jaminan negosiasi yang tidak berarti antara Federasi Rusia dan Ukraina?" lanjut dia.

Menteri luar negeri Turki belum mengomentari situasi tersebut.

Baca Juga: Seberapa Sukses Drone Turki Membantu Pasukan Ukraina?

Verified Writer

Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya