Stok Bantuan Habis, UNHCR Uganda Kewalahan Tangani Pengungsi Kongo
Bentrok sempat terjadi di perbatasan Uganda-Kongo
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) di Uganda mengatakan persediaan bantuan makanan dan keperluan dasar hampir habis di tengah melonjaknya jumlah pengungsi dari Kongo. Mereka mengungsi karena pemberontakan Pasukan Demokrat Sekutu (ADF) di timur negara itu.
Perwakilan UNHCR, Joel Boutroue, mengatakan bahwa mereka membutuhkan dana untuk makanan dan keperluan lainnya agar bisa mengurus para pengungsi. Jumlah pengungsi meningkat diperkirakan hingga mencapai 3.000 orang, mengutip Anadolu Agency.
Baca Juga: Minta Naik Gaji, Imigran Kongo Dipukuli Hingga Tewas di Brasil
Baca Juga: Pasukan Uganda Masuki Kongo, Presiden: Hanya Sementara
1. Kamp pengungsian semakin penuh
Boutroue lebih lanjut mengatakan bahwa masih banyak lagi pengungsi Kongo yang datang ke kota Bundibugyo. Dia mengatakan, masalah yang paling serius adalah kamp sekarang telah penuh dan hal itu dapat memperumit situasi.
"Sejauh yang kami tahu ada ribuan orang di jalan-jalan Bundibugyo. Sejauh ini, sekitar 1.300 telah terdaftar untuk dibawa ke kamp pemukiman Bukwangu. Tapi kami melihat masalah pemukiman yang semakin padat," kata Boutroue di Kampala, ibu kota Uganda, pada Jumat (4/2/2022).
Dalam sebuah pernyataan pada Jumat, juru bicara Palang Merah Uganda, Irene Nakasita, mengatakan bahwa mereka bekerja bersama pimpinan distrik untuk mendukung masuknya pengungsi Kongo.
"Orang-orang masih berdatangan dan relawan kami mendukung mereka," kata Nakasita.
Uganda adalah tempat pengungsian terbesar bagi penduduk Kongo. Pada tahun 2020, ada lebih dari 900 ribu pengungsi Kongo di berbagai negara Afrika, lebih dari 40 persennya berada di Uganda.
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.