Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Anak Usia 9 Tahun di AS Terbitkan Buku Inspiratif soal Ramadan 

Ilustrasi seorang anak membaca buku. (unsplash.com/Johnny McClung)
Ilustrasi seorang anak membaca buku. (unsplash.com/Johnny McClung)

Jakarta, IDN Times – Dua anak perempuan asal Michigan, Amerika Serikat (AS), bernama Manesa Issa yang berumur sembilan tahun bersama adiknya, Madina, yang berusia tujuh tahun, menerbitkan buku terkait Ramadan. Keduanya memiliki misi inspiratif, yakni mengajarkan anak-anak lain soal Ramadan melalui bacaan.

Kakak beradik ini telah menerbitkan bukunya masing-masing. Manesa menerbitkan buku pertamanya berjudul “My First Ramadan”.

"Ini tentang perjalanan saya menjalani puasa, dan Ramadan pertama saya," kata Manessa, dilansir CBS News, Senin (17/3/2025).

Ia memutuskan untuk menulis buku tersebut setelah adik perempuannya Madina menerbitkan bukunya, "Heart of Madina", setahun sebelumnya.

1. Awalnya ingin membuat kanal YouTube terkait riasan

Awalnya mereka memiliki ide untuk membuat saluran YouTube tentang tata rias. Namun sang ibu Amera Issa membatalkan rencana tersebut.

"Itu lebih bermakna, dan agama lebih baik daripada riasan," kata Manessa.

Bagi Madina, moral dari kisahnya adalah pelajaran tentang keimanan. Buku "My First Ramadhan" sendiri adalah buku cerita bergambar. Buku ini juga menampilkan audio Manessa yang membaca Al-Qur'an.

Kedua buku yang ditulis bertemakan keagamaan. Kedunya pada intinya berisikan ajakan agar orang menjalankan agama dengan baik. Buku ketiga dari keluarga ini juga akan segera diterbitkan.

2. Kisah sedih di balik penulisan buku

Ilustasi buku. (unsplash.com/Tom Hermans)
Ilustasi buku. (unsplash.com/Tom Hermans)

Di balik pencapaian itu, ada kisah sedih yang menyelimuti kakak beradik tersebut. Madina menjalani tiga operasi jantung terbuka untuk memperbaiki kondisi tubuhnya sebelum ulang tahun pertamanya.

"Saya punya kelainan jantung, jadi itulah yang menginspirasi saya membuat buku ini," kata Madina.

Amera Issa mengaku sangat sedih atas kondisi putrinya. Ia mengatakan bahwa dirinya sangat terkejut dan tak tahu apa yang akan terjadi kelak.

Meski begitu, pencapaian kedua putrinya seperti menjadi penghibur bagi sang ibu. Dua buku putrinya itu kini dibaca di sekolah-sekolah dan masjid setempat. Mereka bahkan membuat situs web, Muslim Journeys.

”Saat saya duduk santai dan melihat mereka melakukannya, atau saat orang-orang mendatangi saya dan mengatakan bahwa mereka menyukai buku anak-anak saya dan menonton saluran YouTube mereka, itu adalah momen yang sangat membanggakan bagi saya," kata Amera Issa.

3. Kedua anak ingin semua orang belajar agama lebih dalam

Ilustrasi seorang anak baca buku. (unsplash.com/Josh Applegate)
Ilustrasi seorang anak baca buku. (unsplash.com/Josh Applegate)

Kedua anak itu kemudian mengatakan bahwa mereka ingin orang-orang belajar bahwa Islam adalah agama damai. Manessa mengatakan, melalui ibadah seperti puasa lah, kita dapat merasakan untuk menjadi orang lain yang tak memiliki kemampuan yang sama.

"Kita harus bersyukur bahwa Tuhan mengizinkan kita untuk mulai berpuasa dan berdoa. Kita harus mencoba untuk merasa seperti anak yatim karena mereka tidak memiliki makanan dan mereka yang kurang beruntung," kata Manessa.

Sang ibu pun demikian mendukung kedua putrinya. Ia berupaya mendorong toleransi di kalangan umat beragama.

"Apa pun latar belakangnya, apa pun agamanya, kita semua adalah ciptaan Tuhan. Jadi kita semua harus memperlakukan satu sama lain dengan rasa hormat dan kebaikan," kata Amera Issa.

Jutaan muslim di seluruh dunia kini melaksanakan ibadah puasa. Di beberapa negara, seperti Palestina, orang-orang harus berpuasa di tengah konflik. Ribuan anak kini terdampak. Badan Anak Dunia (UNICEF) telah mendesak perlindungan bagi anak-anak terdampak di wilayah konflik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zidan Patrio
EditorZidan Patrio
Follow Us