Pria Malaysia Lapor Polisi Usai Ditampar saat Makan di Bulan Puasa

Jakarta, IDN Times – Seorang pria di Malaysia melaporkan tindakan penganiayaan setelah ditampar oleh orang tak dikenal pada Senin (17/3/2025) di sebuah toko di Johor Bahru.
Tindak kekerasan itu diduga dilakukan oleh seorang warga muslim yang memberikan peringatan karena korban makan di siang hari selama bulan puasa. Sang korban yang diidentifikasi bernama Elijah mengaku sebagai non-muslim.
“Saya hanya makan seperti biasa. Tiba-tiba bapak itu bertanya apakah saya Islam atau bukan dan marah-marah kenapa makan di siang hari. Padahal saya bukan muslim dan tidak mengganggunya,” kata unggahan video akun Elijah di X.
Video tersebut telah ditonton oleh 6 juta lebih pengguna media sosial. Dalam unggahan itu, Elijah mengaku ditampar beberapa kali sampai akhirnya sang anak dari pelaku menenangkannya.
“Bapak itu telah merendahkan saya di depan umum. Saya telah menerima permohonan maaf, tapi saya tidak akan melepas kasus ini,” lanjutnya.
1. Laporan diserahkan ke pihak kepolisian
Dilansir Kantor Berita Bernama, Elijah akhirnya mengadukan perkara tersebut ke pihak kepolisian setempat. Polisi menindak lanjut insiden itu dengan melakukan investigasi.
Kepala Polisi Distrik Johor Bahru Utara, ACP Balveer Singh Mahindar Singh, mengatakan pihaknya menerima aduan tersebut pada pukul 9 malam kemarin.
”Dari hasil penyelidikan, kejadian itu terjadi pada pukul 15.45 kemarin. Dalam kejadian itu, pelapor mengaku ditampar dua kali di pipi kanan oleh orang tak dikenal,” kata Balveer.
Pelaku kini diancam akan dikenai pasal 323 Kanun Keseksaan (KUHP) karena sengaja menyebabkan luka. Jika terbukti bersalah, pelaku akan dihukum satu tahun penjara dan denda hingga 2 ribu ringgit Malaysia.
2. Menteri Persatuan Malaysia ikut kecam tindakan penamparan
Insiden ini juga memunculkan kecaman keras dari Menteri Persatuan Malaysia, Datuk Aaron Ago Dagang. Ia mengatakan, tindakan tersebut bertentangan dengan prinsip-prinsip Rukun Negara.
“Saya mengutuk keras segala bentuk kekerasan, diskriminasi, dan prasangka yang dapat mengancam kerukunan antar umat beragama,” katanya, dikutip dari Malay Mail.
Melalui akun X-nya, ia kemudian mengimbau seluruh warga Malaysia untuk berinteraksi satu sama lain dengan cara yang beradab, selalu menghormati budaya masing-masing, dan mengamalkan nilai-nilai pemahaman, rasa hormat, dan penerimaan.
3. Tindakan yang mengancam persatuan Malaysia

Selain itu, Aaron juga menyayangkan tindakan tak terpuji semacam itu yang disebutnya akan mengancam kondisi persatuan Malaysia. Sebagai informasi, Malaysia terdiri dari tiga etnis besar yakni Melayu, China, dan Tamil/India.
Aaron mengatakan, masalah yang memengaruhi persatuan nasional tidak boleh dianggap enteng. Insiden apa pun yang mengancam kerukunan Malaysia tidak boleh ditoleransi.
“Negara ini akan maju jika kita bersatu, saling menghormati, dan hidup damai tanpa ada ketegangan ras dan agama,” katanya.
Belum ada informasi lanjutan terkait kasus tersebut. Elijah pada Senin memuji pernyataan yang dikeluarkan oleh Aaron.