Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Drone Israel Bunuh 5 Warga Gaza Saat Bersiap Buka Puasa

Ilustrasi (Unsplash.com/Ahmed Abu Hameeda)
Intinya sih...
  • Drone Israel tewaskan 5 warga Gaza, 3 korban tengah mengumpulkan kayu bakar untuk buka puasa Ramadan.
  • Sebelumnya, Israel juga serang kota Beit Lahiya, 9 orang tewas termasuk jurnalis, dilaporkan tanpa bukti sebagai tersangka milisi.
  • Gencatan senjata Hamas-Israel belum menunjukkan kemajuan, Israel janji tak hentikan perang sampai Hamas musnah dari Gaza.

Jakarta, IDN Times – Sebanyak lima warga Gaza tewas dalam serangan drone Israel pada Senin (17/3/2025). Saat serangan, tiga korban dikabarkan tengah mengumpulkan kayu bakar untuk persiapan buka puasa di bulan Ramadan.

Para korban itu meninggal di Buerij, Gaza Tengah. Pihak keluarga kemudian melepas jenazah yang telah dibungkus kain kafan di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa, Deir el-Balah.

“Mereka menjadi sasaran, dan ketika sepupu mereka dan orang lain di daerah tersebut datang untuk menyelamatkan mereka, pesawat tanpa awak tersebut menargetkan mereka dengan bom,” kata Jabr Abou Hajeer, ayah salah satu korban, dilansir Al Jazeera.

Dua korban terakhir merupakan ayah dan anak laki-lakinya. Keduanya tewas di sekolah, tempat para pengungsi berlindung di kamp pengungsi Bureij.

1. Israel bunuh sembilan warga lainnya di Gaza Utara

Pasukan Israel Defence Force atau IDF. (commons.wikimedia.org/IDF Spokesperson's Unit)

Sebelumnya pada Sabtu, Israel juga melancarkan serangan di kota Beit Lahiya, Gaza Utara. Sembilan orang tewas dalam insiden tersebut.

Dilansir The Guardian, tiga orang di antara korban merupakan jurnalis. Salah seorang jurnalis bernama Mahmoud Aslim tewas saat melakukan survei pengungsian menggunakan drone atas nama organisasi amal. Serangan kedua menargetkan mobil saat mengevakuasi korban luka akibat serangan pertama.

Militer Israel mengatakan awalnya mereka menyerang dua orang yang mengoperasikan drone yang mengancam tentara di daerah tersebut. Mereka lalu melancarkan serangan lagi ke sekelompok orang yang datang untuk mengambil peralatan drone tersebut.

Militer mengidentifikasi semua orang yang menjadi sasaran sebagai tersangka milisi tanpa memberikan bukti.

2. Serangan di tengah gencatan senjata

Ilustrasi pasukan Israel di jalan-jalan kota Jerusalem. (unsplash.com/Levi Meir Clancy)

Dilansir New York Times, sejak gencatan senjata mulai berlaku pada pertengahan Januari, militer telah melakukan serangan terus-menerus di Gaza. Israel menuduh Hamas mengancam pasukannya dengan meletakkan alat peledak, menerbangkan drone, atau mendekati pos tempat pasukan Israel.

Hamas mengklaim serangan tersebut telah menewaskan lebih dari 150 orang sejak gencatan senjata diberlakukan. Beberapa di antaranya merupakan warga sipil.

Hamas menuduh Israel melakukan pembunuhan disengaja yang bertujuan untuk merusak perjanjian gencatan senjata.

Kelompok tersebut juga mengatakan Israel dengan sengaja menghancurkan peluang penyelesaian perjanjian dan pertukaran tahanan. Israel menyatakan penentangan terang-terangan terhadap para mediator dan masyarakat internasional.

3. Jumlah korban di Gaza masih terus meningkat

Anak-anak di Gaza saat mengungsi di sekolah-sekolah PBB. (commons.wikimedia.org/licensed under the Creative Commons Attribution-Share Alike 2.0 Generic license.)

Jumlah korban tewas dalam serangan Israel selama 15 bulan di Gaza kini mencapai lebih dari 48.500 orang, sebagian besar warga sipil. Hamas masih memiliki 59 sandera, 35 di antaranya diyakini telah tewas.

Israel berjanji akan tak akan menghentikan perang dengan Hamas sampai kelompok tersebut musnah dari Gaza dan ancamannya ternetralisir. Hamas telah menunjukkan keinginan untuk memberikan kepemimpinan kepada sipil, namun enggan untuk membubarkan pasukannya.

Gencatan senjata tahap kedua kini seharusnya telah dirundingkan. Namun, para mediator termasuk Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir belum membuat banyak kemajuan sejauh ini mengingat masih adanya perbedaan pendapat yang mengakar antara kedua belah pihak.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zidan Patrio
EditorZidan Patrio
Follow Us