Tentara AS di Korsel yang Bepergian ke Tiongkok Dikarantina
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seoul, IDN Times - Komando militer Amerika Serikat di Korea Selatan menerapkan swakarantina selama 14 hari bagi tentara yang baru-baru ini bepergian ke Tiongkok. Hal itu diberlakukan mulai Minggu (2/2).
Dilansir dari Reuters, komando Pasukan Amerika Serikat di Korea (USFK) mengatakan wabah virus corona baru di Tiongkok ini bisa membahayakan kesiagaan militer. USFK juga mengatakan pihaknya tidak dapat memastikan apakah ada tentara yang pernah pergi ke provinsi-provinsi Tiongkok yang terdampak virus ini secara parah.
1. Belum ada tentara yang tertular tapi USFK menilai penting menerapkan langkah pencegahan
USFK mengatakan karantina itu perlu diterapkan sebagai langkah pencegahan. Secara keseluruhan risiko menyangkut personel USFK masih rendah, "tapi langkah karantina diterapkan sebagai pencegahan guna mengurangi risiko bagi para personel USFK," kata komando tersebut dalam pernyataan seperti diberitakan Reuters.
Kebijakan itu diterapkan hanya bagi pasukan AS, namun USFK mendorong keluarga anggota militer, karyawan sipil departemen pertahanan, tenaga kontrak dan lainnya, untuk mengambil langkah serupa secara sukarela.
Baca Juga: Minimalkan Penularan, RS di Amerika Rawat Pasien Corona Memakai Robot
2. Kasus penularan virus corona terus bertambah di Korsel
Editor’s picks
Pada Minggu, Korea Selatan melaporkan tiga kasus lagi orang terkena virus corona. Dengan demikian, jumlah keseluruhan kasus di negara itu tercatat 15. Sebanyak 87 orang sedang diperiksa atas kemungkinan tertular.
Jumlah korban jiwa karena wabah virus corona di China hingga Sabtu (1/2) malam mencapai 304 orang. Jumlah itu meningkat sebanyak 45 kematian pada hari sebelumnya, demikian dilaporkan stasiun televisi negara pada Minggu.
3. Sikap Amerika dikecam pemerintah Tiongkok
AS mengevakuasi sekitar 1.000 warganya dari Wuhan. Bagi mereka yang ingin melakukan penerbangan bersama para diplomat, akan dikenakan biaya penerbangan. Mereka juga mengeluarkan larangan bepergian ke Tiongkok.
Tak hanya itu, AS telah melarang ataupun membatasi masuknya warga Tiongkok maupun warga asing yang baru saja mengunjungi Tiongkok, untuk menghindari penyebaran virus di negaranya. Kebijakan yang sama dikeluarkan Uni Eropa, Rusia, Australia, Singapura, dan Selandia Baru.
Namun, pemerintah AS mendapat kecaman dari Kementrian Luar Negeri Tiongkok terkait kebijakannya yang membatasi masuknya warga Tiongkok.
"Meskipun WHO baru saja menyarankan agar tidak ada larangan bepergian, AS telah memutuskan untuk bertindak sebaliknya. Ini telah memberikan contoh yang buruk, jelas bukan isyarat niat baik," ucap juru bicara kementrian Hua Chunying, dikutip dari South China Morning Post.
Baca Juga: Jadi Kasus Coronavirus Pertama di Korsel, 1 Warga Tiongkok Diisolasi