Korsel Keluarkan Travel Warning ke Iran

Kondisi di Iran dinilai belum aman

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengeluarkan peringatan khusus perjalanan ke beberapa wilayah di Iran pada Senin (15/4/2024), dilansir ANTARA dari Yonhap. Peringatan ini dikeluarkan di tengah ketegangan di Timur Tengah setelah Iran menyerang Israel.

Dalam pernyataannya pada Senin, Kemlu Korsel mempertahankan peringatan level 3 bagi wilayah perbatasan Turki-Irak, provinsi Sistan dan Baluchestan, serta provinsi Khuzestan, Bushehr dan Hormozgan di sepanjang Teluk Persia.

Baca Juga: Konflik Iran-Israel Dipastikan Tak Bikin Harga BBM Naik hingga Juni

1. Warga Korsel diimbau membatalkan atau menunda perjalanan ke Iran hingga 90 hari

Korsel Keluarkan Travel Warning ke IranPeta Negara Iran (pexels.com/lara-jameson)

Dengan peringatan khusus itu, warga Korsel diimbau untuk membatalkan atau menunda perjalanan mereka ke Iran dan bagi warga yang tinggal di sana untuk mengungsi ke negara lain yang aman, kecuali untuk urusan mendesak.

Peringatan khusus dikeluarkan oleh pemerintah Korsel jika terjadi risiko keamanan darurat bagi para pelancong dan dapat diberlakukan hingga 90 hari.

2. Status peringatan akan menyesuaikan pantauan Kemlu Korsel

Korsel Keluarkan Travel Warning ke IranBendera Korea Selatan (Korsel) (pexels.com/byunghyun lee)

Kemlu Korsel mengatakan akan terus mencermati situasi di Iran dan mempertimbangkan untuk mengambil tindakan ekstra jika diperlukan.

Korsel sebelumnya menaikkan peringatan tersebut ke level 3 untuk seluruh Israel, kecuali Jalur Gaza, di mana peringatan perjalanan Level 4 masih diberlakukan.

Baca Juga: Menlu Retno Telepon Menlu Iran, Minta Semuanya Tahan Diri

3. Israel ancam serang Iran

Korsel Keluarkan Travel Warning ke IranIran luncurkan penyerangan udara ke langit Israel dengan drone. (x.com/clashreport/subodhrebel)

Iran melancarkan serangan ratusan drone terhadap Israel pada Sabtu (13/4/2024) malam hingga Minggu (14/4/2024) pagi. Bagi Iran, serangan itu adalah balasan dari serangan Israel ke konsulatnya di Dasmaskus, Suriah pada 1 April 2024. Dalam serangan tersebut, Israel membunuh sejumlah anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC).

Israel bertekad melancarkan menyerang balik Iran. Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz bahkan menegaskan dirinya sendiri akan memimpin langsung serangan terhadap Iran.

Sementara Iran berjanji tidak akan melancarkan serangan lagi jika Israel tidak membalas. Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mohammad Bagheri, memastikan serangan Iran ke Israel sesuai dengan tujuan utama, yakni membalas dendam.

Dalam sidang Dewan Keamanan PBB pada Senin (15/4/2024), kedua negara saling tuding. Israel mendesak PBB menjatuhkan sanksi terhadap Iran atas serangan tersebut. Sementara Iran berkeras bahwa serangan itu adalah aksi balas dendam.

Baca Juga: Deretan Emiten yang Potensial Cuan di Tengah Konflik Iran-Israel

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya