Alami Pelecehan Seksual, 80 Pramuka Jambore Korsel Undur Diri

Pemimpin pramuka Thailand masuk kamar mandi perempuan

Jakarta, IDN Times – Sebanyak 80 peserta jambora di Korea Selatan (Korsel) meninggalkan perkemahan Pramuka Dunia Saemangeum 2023 karena mengalami pelecehan seksual. Mereka pergi pada Minggu (6/8/2023), setelah melaporkan peserta laki-laki memasuki kamar mandi perempuan.

“Salah seorang pemimpin Pramuka Thailand datang ke kamar mandi perempuan pada Rabu,” kata Asosiasi Pramuka Provinsi Jeolla Utara, dikutip dari The Korea Herald.

Dia juga mengatakan ada sekitar 100 orang yang menyaksikan kejadian tersebut.

1. Panitia dianggap tidak serius menangani pelecehan seksual

Alami Pelecehan Seksual, 80 Pramuka Jambore Korsel Undur DiriIlustrasi pelecehan seksual (IDN Times/Aditya Pratama)

Pejabat pramuka Korea mengatakan, pemimpin pramuka Thailand telah diberi peringatan oleh Komite Jambore. Mereka juga telah dilaporkan ke kepolisian setempat.

“Keseriusan kasus ini diakui (oleh polisi) dan dipindahkan ke Unit Investigasi Wanita dan Pemuda Badan Kepolisian Jeonbuk,” katanya pada konferensi pers di pusat pers Jambore di perkemahan.

Pemimpin tersebut mengkritik panitia Jambore karena dianggap tidak melindungi para korban atau memisahkan korban dari tertuduh.

“Para pramuka mengatakan mereka takut dan tidak ingin tetap berada di perkemahan Jambore,” kata pejabat itu.

Baca Juga: Kontingan Indonesia Bertahan di Jambore Korsel, Ini Kata Menpora Dito

2. Ratusan peserta sakit akibat gelombang panas

Alami Pelecehan Seksual, 80 Pramuka Jambore Korsel Undur Diriilustrasi pemanasan global (IDN Times/Aditya Pratama)

Selain pelecehan seksual, jambore di Korsel juga menjadi sorotan karena banyaknya peserta sakit di tengah cuaca panas. Hingga Sabtu (5/8/2023) dilaporkan 600 peserta harus mendapat perawatan karena cuaca panas.

"Sebagian besar dari mereka mengalami gejala ringan, seperti sakit kepala, pusing, dan mual, dan semuanya kembali ke tempat perkemahan mereka," kata seorang petugas pemadam kebakaran di provinsi Jeolla Utara, barat daya Seoul, dilansir Al Jazeera.

Jambore dihadiri sekitar 43 ribu orang dari berbagai dunia, yang menjadikannya sebagai perkemahan pemuda terbesar di dunia. Tahun ini acara digelar di provinsi Jeolla Utara, di mana ada peringatan gelombang panas dengan suhu mencapai 35-40 derajat celcius.

Para peserta juga mengeluhkan sanitasi dan makanan. Wali murid merasa heran, bagaimana bisa seorang pramuka yang harus siap dalam segala kondisi justru tidak siap menggelar acara empat tahunan ini.

3. Ada 6 peserta dari Indonesia yang jatuh sakit

Alami Pelecehan Seksual, 80 Pramuka Jambore Korsel Undur DiriJambore Pramuka Sedunia ke-25 di Korea Selatan (instagram.com/worldscouting)

Wakil Ketua Kwarnas, Berthold Sinaulan, mengatakan ada enam anggota kontingen Indonesia yang sempat menjalani perawatan selama jambore.

Berdasarkan data yang diberikan Berthold saat dihubungi IDN Times pada Sabtu (5/8/2023), enam peserta asal Indonesia dirawat dan mendapat bantuan medis. Tiga orang sempat menjalani menjalani rawat inap karena cedera kaki dan juga heat stroke. Sementara tiga lainnya sempat dirawat jalan.

Namun, Berthold memastikan kontingen Indonesia berada dalam kondisi yang baik hingga saat ini.

"Semua sudah ditangani. Kontingen punya empat dokter kontingen dan di setiap unit (pasukan) ada pembina unit leader dan empat pembina pendamping," kata Berthold.

"Untuk yang fracture dan terkilir sudah dibelikan tongkat penyangga dan kursi roda," kata Berthold lagi.

Baca Juga: Cuaca Panas, AS-Inggris Tarik Kontingennya dari Jambore Pramuka Korsel

Andi IR Photo Verified Writer Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya