China Blak-blakan Dukung Taiwan jika Oposisi Sekarang Menang Pemilu

Beijing terus merayu Partai KMT yang pro-China

Jakarta, IDN Times - China mengaku bersedia menjalin hubungan lebih dekat dengan partai oposisi utama Taiwan. Kepala Kantor Urusan Taiwan (TAO) Beijing, Song Tao, mengatakan hal itu kepada wakil ketua Kuomintang (KMT), Andrew Hsia, yang berkunjung ke China pada Kamis (9/2/2023).

"(China dan Partai Komunis yang berkuasa) bersedia untuk meningkatkan pertukaran dan membangun rasa saling percaya dengan KMT, dan bekerja dengan KMT untuk mempromosikan hubungan antara kedua pihak dan dua sisi Selat Taiwan,” kata Song, dilansir Bloomberg.

Dewan Urusan Daratan China di Taipei mengatakan, upaya Beijing merayu Hsia dianggap sebagai cara yang merusak kedaulatan Taiwan. China juga diminta untuk meninggalkan pemikiran koersif terhadap Taiwan.

1. China tegaskan posisinya terhadap Taiwan tidak akan berubah, siapapun yang berkuasa

China Blak-blakan Dukung Taiwan jika Oposisi Sekarang Menang PemiluSeorang anggota militer memegang bendera nasional Taiwan ketika pada upacara pengibaran bendera di Balai Peringatan Chiang Kai-shek, di Taipei, Taiwan (16/3/2018) (ANTARA/REUTERS/Tyrone Siu)

China merayu KMT saat musim kampanye memanas untuk pemilihan presiden di Taiwan pada Januari 2024. Presiden China, Xi Jinping, tampaknya menghitung bahwa pelonggaran akan meningkatkan peluang kandidat dari oposisi, yang berbagi gagasan bahwa Taiwan adalah bagian dari China.

Juru bicara TAO China, Zhu Fenglian, mengatakan pada Rabu bahwa kebijakan negaranya di Taiwan konsisten, jelas, dan tidak akan berubah berdasarkan situasi politik Taipei.

Beijing telah berjanji untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya suatu hari nanti, dengan kekerasan jika perlu. Taiwan menolak klaim kedaulatan China, dengan mengatakan bahwa hanya 23 juta penduduk pulau itu yang dapat menentukan masa depan mereka.

Baca Juga: Presiden Paraguay Akan Kunjungi Taiwan Pekan Depan

2. KMT sebut kunjungan ke China untuk selesaikan sejumlah masalah

China Blak-blakan Dukung Taiwan jika Oposisi Sekarang Menang PemiluSeorang pria membawa bendera China dari sebuah rumah di seberang Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Chengdu, Provinsi Sichuan, China, Minggu (26/7/2020). (ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter)

Salah satu calon presiden terkemuka dari Partai Progresif Demokratik Taiwan, Wakil Presiden William Lai, pernah menggambarkan dirinya sebagai pekerja politik untuk kemerdekaan Taiwan. Rektorika seperti itu membuat Beijing marah.

Pada 2022, Menteri Luar Negeri China Wang Yi membandingkan dorongan untuk kemerdekaan dengan badak yang harus dihentikan. Dia juga mengkritik Amerika Serikat (AS), pendukung militer utama Taiwan, karena mempercepat gerakan tersebut.

Hsia juga dapat bertemu dengan anggota Komite Tetap Politbiro Wang Huning, pejabat nomor 4 di Partai Komunis China yang berkuasa, selama perjalanan sembilan harinya melintasi selat. Jika pertemuan itu terjadi, itu akan menunjukkan prioritas tinggi yang ditempatkan China pada kunjungan Hsia.

Kepala KMT, Eric Chu, mengatakan bahwa perjalanan itu bertujuan untuk berbicara dengan pejabat baru yang berurusan dengan Taiwan, dan mencoba menyelesaikan masalah produk pertanian dan perikanan. Song baru-baru ini mengambil alih sebagai kepala TAO, departemen pemerintah China untuk menangani urusan lintas selat.

Beijing baru-baru ini mengisyaratkan bahwa mereka dapat melanjutkan pengiriman dari lebih dari 60 perusahaan makanan Taiwan, termasuk di antara eksportir yang dilarang pada 2022. Langkah tersebut akan menarik kembali hukuman tidak resmi yang digunakan China, untuk menunjukkan ketidaksenangan kepada Presiden Tsai Ing-wen atas kegiatan seperti membina hubungan dengan AS.

3. China terus menekan Taiwan

China Blak-blakan Dukung Taiwan jika Oposisi Sekarang Menang PemiluXi Jin Ping dan Tsai Ing-wen (instagram.com/tsai_ingweninstagram.com/chinaxinhuanews)

Selama satu dekade berkuasa, Xi telah meningkatkan tekanan militer, diplomatik, dan ekonomi terhadap Tsai. Beijing telah memutuskan semua komunikasi langsung dengan pemerintahnya karena yang terakhir menolak untuk menerima gagasan bahwa pulau itu adalah bagian dari China.

Tsai juga membuat Beijing frustrasi dengan mencari pengakuan yang lebih luas, sebagian dengan menjadi tuan rumah kunjungan dari tokoh-tokoh terkenal.

Agustus lalu, kunjungan Ketua DPR AS saat itu Nancy Pelosi mendorong Beijing untuk memerintahkan latihan militer yang belum pernah terjadi sebelumnya di sekitar pulau itu, termasuk mengirim rudal ke Taiwan.

Pemerintahan Presiden Joe Biden mengkritik latihan itu sebagai prvokasi dan meningkatkan kekhawatiran akan meletusnya konflik yang lebih luas, dikutip dari The Straits Times

Baca Juga: 5 Fakta Taiwan Lantern Festival 2023, Padukan Teknologi dan Budaya!

Andi IR Photo Verified Writer Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya