Isi Lengkap Surat Terbuka MER-C kepada Presiden Jokowi soal Palestina

Mendesak lakukan segala inisiatif untuk wujudkan perdamaian

Jakarta, IDN Times - Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia merilis surat terbuka kepada Presiden Republik Indonesia Joko "Jokowi" Widodo. Melalui surat tertanggal 11 November 2023, MER-C mendesak Jokowi untuk mengupayakan seluruh inisiatif demi menghentikan agresi Israel di Palestina. 

MER-C juga mendesak Jokowi untuk tidak menyerah mempertahankan Rumah Sakit Indonesia di Gaza, yang merupakan bentuk dukungan rakyat dan pemerintah Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina. 

"Akankah dunia dan kita bangsa Indonesia terus berdiam diri melihat hal ini? Untuk itu, sebagai perwakilan rakyat Indonesia, atas nama bangsa Indonesia, bangsa yang memiliki aset Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, kami berharap Bapak Presiden dengan segala kemampuan dan kapabilitas yang dimiliki untuk dapat melakukan perubahan dan menyelamatkan RS Indonesia di Jalur Gaza," demikian tertulis dalam surat tersebut. 

Berikut selengkapnya isi dari surat terbuka MER-C kepada Presiden Jokowi!

1. Isi lengkap dari surat terbuka MER-C

SURAT TERBUKA MER-C KEPADA PRESIDEN RI

“SELAMATKAN RS INDONESIA DAN JALUR GAZA”

Kepada yang terhormat, Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Salam sejahtera bagi kita semua

Hari ini 36 hari sudah dunia menyaksikan agresi membabi buta, pembunuhan dan pembantaian massal terhadap rakyat sipil di Jalur Gaza, yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak. Pemukiman warga, bahkan tempat ibadah baik masjid maupun gereja, sekolah, lokasi-lokasi pengungsian, serta berbagai fasilitas umum lainnya, bahkan seluruh rumah sakit di Jalur Gaza tak luput menjadi sasaran kebrutalan militer Israel.

Belasan ribu jiwa meninggal, puluhan ribu lainnya mengalami luka-luka tanpa bisa mendapatkan penanganan yang layak akibat habisnya obat-obatan, padamnya aliran listrik di rumah sakit karena kehabisan bahan bakar serta sederet situasi menyedihkan lainnya.

Warga Gaza kini hidup tanpa harapan, tanpa makanan, air, listrik, bahan bakar di tengah gempuran serangan udara dan darat Israel yang semakin gencar, tanpa mengindahkan kemanusiaan dan hukum-hukum internasional.

Rumah Sakit Indonesia, aset bangsa Indonesia yang berada di Gaza bagian Utara yang dibangun dari dana rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke, yang pembangunannya dikerjakan oleh tangan anak-anak bangsa, tak luput menjadi sasaran. Berbagai fitnah dan framing disebarkan Israel untuk melegitimasi serangan terhadap RS Indonesia.

Sebagai informasi bagi Bapak, saat ini 3 relawan MER-C, WNI, masih berada di Jalur Gaza, di RS Indonesia untuk menyalurkan bantuan amanah dari rakyat Indonesia untuk warga Palestina di Jalur Gaza.

RS Indonesia kini mencoba tetap bertahan dan beroperasional di tengah kegelapan dan keterbatasan obat-obatan, karena ini adalah satu-satunya tumpuan harapan masyarakat Gaza Utara untuk berlindung dan mendapatkan akses pengobatan.

Akankah dunia dan kita bangsa Indonesia terus berdiam diri melihat hal ini? Untuk itu, sebagai perwakilan rakyat Indonesia, atas nama bangsa Indonesia, bangsa yang memiliki aset Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, kami berharap Bapak Presiden dengan segala kemampuan dan kapabilitas yang dimiliki untuk dapat melakukan perubahan dan menyelamatkan RS Indonesia di Jalur Gaza.

Kami berharap, pada kesempatan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, Bapak dapat menyampaikan hal ini, memberikan tekanan kepada dunia, khususnya kepada Amerika Serikat agar segera mengadakan gencatan senjata di Jalur Gaza dan menyelamatkan Rumah Sakit Indonesia dari serangan Israel.

Demikian surat terbuka ini kami sampaikan untuk menjadi perhatian khusus Bapak Presiden.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Ketua Presidium MER-C Indonesia Dr. Sarbini Abdul Murad

Baca Juga: Jokowi: Satu Bulan Serangan ke Palestina, Dunia Tak Berdaya

2. RS Indonesia di Gaza beroperasi dalam gelap

Sejak Jumat (10/11/2023), kondisi RS Indonesia di Gaza semakin meresahkan, karena mereka mulai kehabisan bahan bakar untuk kelistrikan di rumah sakit. Alhasil, hanya ruangan tertentu saja yang mendapat akses listrik, seperti ruang operasi, instalasi gawat darurat, ruang perawatan, dan pompa air. 

Operator bahkan terpaksa mengganti bahan bakar dengan minyak goreng, agar generator rumah sakit tetap bisa beroperasi. 

"Hanya beberapa saja ruangan akan dinyalakan, selebihnya akan padam karena untuk menghemat bahan bakar. Benar-benar terasa mati lampunya dari sejak sore hari sampai malam,” kata relawan MER-C di Gaza, Fikri Rofiul Haq, dikutip dari Instagram MER-C.

3. Lebih dari 11 ribu warga Palestina tewas

Isi Lengkap Surat Terbuka MER-C kepada Presiden Jokowi soal Palestinailustrasi Palestina vs Israel (IDN Times/Aditya Pratama)

Hingga Minggu (12/11/2023), Al Jazeera melaporkan bahwa korban nyawa dari pihak Palestina, sejak konflik meletus pada 7 Oktober 2023, mencapai 11.078 jiwa. Sementara, dari pihak Israel, setelah melakukan pembaruan data, jumlahnya mencapai 1.200 jiwa. 

Sampai saat ini, belum ada tanda-tanda perang akan berakhir. Kendati Israel sudah mengizinkan sejumlah warga negara asing dievakuasi dari jalur Rafah, perbatasan antara Gaza dengan Mesir, blokade atas Gaza masih tetap dilakukan. Akses terhadap kebutuhan dasar seperti makanan, minuman, air, hingga bahan bakar masih sangat dibatasi. 

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berkali-kali menegaskan penolakan gencatan kemanusiaan atas Hamas. Dia pun disebut-sebut menolak wacana penukaran sandera demi mewujudkan jeda kemanusiaan. 

Baca Juga: Kanselir Jerman Dukung Israel: Serangan Hamas Biadab dan Mengerikan

Andi IR Photo Verified Writer Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya