KTT Eropa Rampung, Nasib Ukraina di UE dan NATO Masih Digantung

Jakarta, IDN Times - Presiden Volodymyr Zelenskyy mendesak kembali agar Ukraina menjadi bagian dari aliansi militer NATO. Itu diungkapkan saat ia bergabung dengan para pemimpin Eropa untuk pertemuan puncak di Moldova.
“Kami mendukung Moldova dan rakyatnya yang berintegrasi ke dalam Uni Eropa (UE),” kata Zelenskyy.
“Anda mendukung rakyat kami, para pengungsi kami yang melarikan diri di hari-hari pertama perang, dan kami tidak akan pernah melupakannya. Masa depan kita ada di UE. Ukraina siap bergabung dengan NATO,” katanya, dilansir Al Jazeera.
Adapun Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan pada pertemuan menteri luar negeri NATO di Norwegia, bahwa meskipun pintu aliansi tetap terbuka untuk anggota baru, negara-negara tidak dapat bergabung dengan blok tersebut saat berperang.
1. NATO sebut Rusia gak punya wewenang halangi langkah Ukraina
Sekjen NATO Jens Stoltenberg menyampaikan bahwa Rusia tidak dapat menghentikan Ukraina untuk menjadi anggota organisasi tersebut.
“Semua sekutu setuju bahwa Moskow tidak memiliki hak veto terhadap perluasan NATO. Kami bergerak, sekutu setuju bahwa Ukraina akan menjadi anggota,” kata Stoltenberg
Dalam berbagai kesempatan, Zelenskyy terus mempertanyakan masa depan negaranya. Kendati negara NATO di Eropa timur menyerukan langkah konkret, pemerintah Barat seperti Amerika Serikat dan Jerman mewaspadai dampak eskalasinya.
Jean Asselborn dari Luksemburg memperingatkan, klausul bantuan timbal balik NATO berarti aliansi akan beperang langsung dengan Rusia jika menerima Ukraina sebagai anggota saat perang sedang berlangsung.
Baca Juga: Latvia Pilih Sosok Pendukung Ukraina Jadi Presiden
2. Ukraina serukan pengiriman senjata segera
Selain desakan keanggotaan, Zelenskyy juga menyerukan pengiriman sistem pertahanan udara Patriot dan jet tempur modern.
“Koalisi Patriot yang akan mengakhiri pemerasan Rusia dengan rudal balistik, dan koalisi jet tempur modern yang akan membuktikan bahwa teror terhadap warga negara kita tidak memiliki peluanga dalah komponen yang menentukan,” kata Zelenskyy.
Ukraina telah menerima beberapa sistem pertahanan udara Patriot, dan beberapa negara Eropa telah setuju untuk melatih pilot Ukraina.
3. Tidak ada kesepakatan bersama usai KTT
Stefanie Dekker dari Al Jazeera, melaporkan dari KTT Komunitas Politik Eropa di Moldova, mengatakan perang di Ukraina menjadi topik utama yang dibahas pada pertemuan tersebut.
“Kami mendengar dari pemimpin Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menjadi yang pertama tiba. Saya tidak berpikir itu kebetulan, mengatakan bahwa dia menyerukan dukungan Eropa di lapangan, di udara melawan apa yang dia sebut agresi Rusia. (Dia juga) menyerukan hal yang sama untuk diterapkan ke Moldova, ”katanya.
“Yang menarik dari konferensi ini adalah meskipun banyak hal yang bisa didiskusikan, tidak ada tekanan, tidak ada agenda, (dan) tidak ada yang akan ditandatangani di penghujung hari,” kata Dekke.
Baca Juga: Ukraina Minta Zona Demiliterisasi di Perbatasan dengan Rusia
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.