Presidensi G20, Indonesia Janji Prioritaskan Kawasan Pasifik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, berjanji akan menjadikan kawasan Pasifik sebagai prioritas ketika Indonesia menjabat sebagai Presidensi G20. Pernyataan itu disampaikan pada Jumat (22/10/2021), ketika Retno menjelaskan tentang urgensi Pacific Exposition 2021.
“Tahun depan, saat menjadi Presidensi G20, Indonesia akan memberi perhatian khusus pada negara Pasifik selatan,” kata Retno, sebagaimana disiarkan melalui kanal YouTube Tribunnews.
“Indonesia berencana mengundang negara Pasifik selatan sebagai salah satu undangan Presidensi ke-20 Indonesia,” sambung dia.
1. G20 jadi ajang Indonesia membawa kepentingan negara berkembang
Sebagai Presidensi G20, Indonesia akan mengusung tema ‘Recover Together, Recover Stronger’. Menurut Retno, maksud dari tema itu adalah Indonesia tidak hanya menjadikan kepentingan anggota G20 sebagai prioritas keketuaan.
Lebih dari itu, Indonesia akan membawa kepentingan negara berkembang dan isu inklusivitas agar menjadi topik yang didiskusikan pada forum G20, yaitu forum yang beranggotakan 20 negara ekonomi besar dunia.
“Terlihat jelas cara pandang Indonesia terhadap Pasifik. Ini frame besar bagaimana kita melihat Pasifik,” tambah dia.
Baca Juga: Indonesia Sebut COVID Memperburuk Situasi Kemanusiaan di Asia Pasifik
2. Indonesia memiliki banyak kesamaan dengan negara-negara Pasifik
Editor’s picks
Sebagai negara kepulauan, Indonesia bersama negara Pasifik lainnya memiliki tantangan dan peluang yang sama, mulai dari isu perikanan hingga perubahan iklim. Spirit itulah yang menginspirasikan Indonesia untuk menggagas pacific elevation.
“Adalah konsep kerja sama yang saling menghormati menggunakan kesamaan budaya, kesamaan tantangan sebagai negara kepulauan, dan demi membangun kesejahteraan bersama. Inilah visi Indonesia dalam pacific elevation,” ulas dia.
Salah satu implementasinya adalah Indonesia bersama negara-negara Pasifik menggagas forum Archipelagic and Island States (IAS), yaitu forum kerja sama antara negara-negara kepulauan di bidang perikanan, kelautan, dan iklim.
“Kita juga inisiasi draft join communique untuk COP26,” ujar Retno.
3. Sekitar 92 persen anggaran Indonesian Aid diperuntukkan bagi negara Pasifik
Pada saat yang sama, Retno juga menyinggung Indonesian Aid yang didirikan sejak 2019. Melalui kebijakan tersebut, Indonesia mengalokasikan sebagian anggarannya untuk membantu negara-negara yang membutuhkan.
Faktanya, ternyata 92 persen dari alokasi Indonesian Aid diperuntukkan bagi negara-negara Pasifik.
“Jadi dari 2019 sampai sekarang, nilainya sudah 18 juta dolar AS (sekitar Rp254 miliar). Kita telah memberikan dukungan pembangunan kepada 12 negara Pasifik selatan,” ujar dia.
“Indonesia melihat Pasifik dari yang spesifik Pasifik, Indo-Pacific, IAS, sampai G20,” sambungnya.
Baca Juga: Setelah China, Taiwan Daftar Kemitraan Dagang Trans-Pasifik
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.