100 Tentara Rusia Tewas saat Merebut Kota Soledar Ukraina

Beberapa warga sipil Ukraina juga tewas akibat serangan itu

Jakarta, IDN Times - Rusia mengatakan pasukannya semakin dekat untuk merebut Soledar yang merupakan sebuah kota tambang garam di Ukraina timur. Walau begitu, Rusia dikabarkan telah kehilangan lebih dari 100 pasukan dalam operasi tersebut, ungkap Gubernur Donetsk Ukraina Pavlo Kyrylenko pada Kamis (12/1/2023). 

Operasi Soledar menjadi kemenangan yang sulit diraih bagi Kremlin akibat banyaknya pasukan yang tewas. Soledar menjadi kota besar milik Ukraina pertama yang berhasil direbut Rusia setelah mereka mundur dari Kherson. 

Baca Juga: Dubes Ukraina: Rusia Tidak Mampu Bernegosiasi Akhiri Konflik

1. Pasukan Rusia telah memborbardir perkotaan dan pedesaan di Soledar, Ukraina

100 Tentara Rusia Tewas saat Merebut Kota Soledar Ukrainailustrasi tentara (pixabay.com/WikiImages)

Rusia diketahui kesusahan dalam merebut Kota Soledar dalam beberapa hari terakhir. “Rusia benar-benar berbaris di tubuh tentara mereka sendiri yang mati, dan membakar segala sesuatu di jalan mereka,” kata Kyrylenko.

Dia juga melaporkan bahwa pasukan Rusia telah menembaki belasan perkotaan dan pedesaan di Soledar dalam beberapa hari terakhir.  Pasukan Rusia menggunakan mortir dan roket untuk membombardir Soledar dalam serangan yang tak henti-hentinya.

Akibatnya, warga sipil setempat juga menjadi korban keganasan pasukan Rusia. “Warga sipil mencoba untuk bertahan hidup di tengah pertumpahan darah saat Rusia menangkal serangan mereka,” kata Kyrylenko, dilansir Al Jazeera

Baca Juga: Imbas Perang, Estonia Minta Rusia Kurangi Diplomat di Negaranya

2. Kota Soledar terkena artileri Rusia lebih dari 90 kali sehari

100 Tentara Rusia Tewas saat Merebut Kota Soledar UkrainaPresiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (twitter.com/ZelenskyyUa)

Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Malyar, mengatakan pertempuran di Soledar masih sengit, lapor abc.net. Ukraina juga mengklaim bahwa mereka telah berhasil menargetkan markas strategis tentara Rusia di daerah Soledar.

Serhii Cherevatiy, juru bicara pasukan Ukraina di timur, mengatakan Soledar terkena artileri Rusia lebih dari 90 kali dalam satu hari terakhir. Jatuhnya Soledar akan mempermudah Rusia mencaplok beberapa kota strategis lainnya, seperti Bakhmut. 

Kebanyakan korban yang tewas di Soledar dikabarkan merupakan anggota dari Wagner Group walau pihak Ukraina tak menyebut angkanya secara spesifik. Wagner Group sendiri merupakan tentara bayaran yang bekerja untuk Presiden Vladimir Putin. 

Baca Juga: 5 Fakta Perang di Soledar Ukraina, Pertaruhan Harga Diri Rusia!

3. Dua warga sipil tewas akibat serangan Rusia dalam beberapa hari terakhir

100 Tentara Rusia Tewas saat Merebut Kota Soledar Ukrainabendera negara Rusia(freepik.com/jannoon028)

Wakil Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina, Kyrylo Tymoshenko, melaporkan pada Kamis (12/01/2023) bahwa dua warga sipil tewas dan delapan lainnya luka-luka dalam serangan Rusia dalam beberapa hari terakhir.

Tymoshenko mengatakan bahwa satu warga sipil tewas dan lima lainnya luka-luka di provinsi Kherson selatan di mana peluru-peluru menghantam rumah sakit bersalin, rumah pribadi, dan gedung apartemen. Sementara itu, satu warga sipil lainnya yang tewas berada di Donetsk. 

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bersumpah bahwa pasukan yang mempertahankan Soledar "akan mendapatkan jaminan amunisi dan semua yang diperlukan". Ukraina diyakini akan melakukan operasi khusus untuk merebut kembali Soledar dalam waktu dekat.

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya