Harga Hunian Gak Masuk Akal, Korsel Akan Bangun 2,7 Juta Rumah

Proyek pembangunan akan berjalan selama 5 tahun

Jakarta, IDN Times - Korea Selatan (Korsel) akan menyediakan 2,7 juta rumah baru dalam lima tahun ke depan dengan melonggarkan peraturan pembangunan kembali dan rekonstruksi.

Nantinya, regulasi ini memungkinkan sektor swasta untuk bergabung dengan proyek pembangunan pusat kota, menurut Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi pada Selasa (16/08/2022). 

Rencana penyediaan rumah ini merupakan yang pertama kali sejak Presiden Yoon Suk-yeol menjabat mulai 10 Mei 2022 lalu. Kebijakan ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi atas mahalnya harga rumah yang ada di negara tersebut. 

1. Ada 1,58 juta rumah yang akan disediakan di Seoul dan wilayah metropolitan lainnya

Harga Hunian Gak Masuk Akal, Korsel Akan Bangun 2,7 Juta Rumahpemandangan di Kota Seoul (pixabay.com/viarami)

Pemerintah Negeri Ginseng akan menyediakan 1,58 juta rumah di Seoul dan wilayah metropolitan. Ada pula 1,12 juta rumah di provinsi lainnya yang pembangunannya akan dimulai dari 2023-2027.

Dari rumah yang direncanakan tersebut, 520 ribu rumah akan disediakan melalui konsep redevelopment. Adapun rekonstruksi dan proyek pembangunan yang dipimpin pemerintah masing-masing kota.

Sementara itu, ada 880 ribu rumah umum yang akan disediakan di wilayah metropolitan.

Sektor swasta akan mengambil jatah pembangunan rumah sebesar 1,3 juta unit. Program ini diharapkan dapat membuat harga rumah di sana menjadi lebih kompetitif. 

Baca Juga: Atasi Krisis, Presiden Korsel Bebaskan Bos Samsung dari Penjara

2. Rencana pembangunan rumah tak lepas dari larangan rumah "parasite" yang memakan korban

Harga Hunian Gak Masuk Akal, Korsel Akan Bangun 2,7 Juta Rumahbendera Korea Selatan (pixabay.com/Big_Heart)

Wacana pembangunan 2,7 juta ini tak lepas dari keputusan pemerintah untuk mengizinkan pendirian bangunan bawah tanah atau semi bawah tanah.

Rumah yang dikenal sebagai "banjiha" itu telah memakan korban jiwa saat badai besar melanda Seoul dan sekitarnya pekan lalu. 

Pemerintah lokal berencana untuk membantu penduduk di flat bawah tanah tersebut pindah ke rumah umum. Pemerintah lokal juga mendukung renovasi rumah banjiha jika penduduk ingin tinggal sementara ke rumah lainnya karena masalah keuangan.

Dalam peristiwa badai pekan lalu, setidaknya tiga anggota keluarga tenggelam di sebuah rumah banjiha saat air banjir memenuhi rumah mereka dengan hujan deras.

Isu rumah jenis ini sempat diangkat dalam film "Parasite" yang dirilis pada 2019 lalu. Peristiwa ini telah membuat pemerintah di sana melakukan langkah perbaikan besar-besaran agar hal ini tak terjadi kembali.

3. Harga rumah di Korea Selatan termasuk yang paling tidak terjangkau bagi penduduk

Harga Hunian Gak Masuk Akal, Korsel Akan Bangun 2,7 Juta RumahPresiden terpilih Korea Selatan Yoon Suk-yeol (instagram.com/sukyeol.yoon)

Menurut data yang dihimpun Numbeo, rasio harga rumah terhadap pendapatan (Price-to-Income Ratio) di Korsel tergolong tinggi, menemmpati posisi sembilan di Asia dengan rasio 26,51. 

Semakin tinggi rasio tersebut, berarti harga rumah di suatu negara semakin tak terjangkau oleh penduduknya. Korea Selatan hanya lebih rendah daripada Suriah, Sri Lanka, Hong Kong, China, Kamboja, Filipina, dan Iran. 

Tak heran jika Korea Selatan ingin membangun 2,7 juta unit rumah baru demi menekan harga rumah di sana.

Sementara itu, beberapa negara yang diketahui memiliki rasio harga terhadap pendapatan untuk rumah yang terjangkau di Asia adalah Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Oman, dan Palestina.

Baca Juga: Korsel Siagakan Militer usai Dapat Ancaman Pembalasan dari Korut 

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya