Korea Utara Bela Hamas: Perang Terjadi karena Penindasan Israel

Ada dugaan Hamas gunakan roket buatan Korut

Jakarta, IDN Times - Korea Utara, pada Selasa (10/10/2023), mengecam Israel atas meningkatnya konflik dengan pejuang Hamas. Korea Utara menilai konflik yang berlangsung merupakan konsekuensi dari represivitas Israel atas penindasan rakyat Palestina. 

Kritik tersebut merupakan tanggapan pertama Pyongyang terhadap konflik yang meletus setelah Hamas menembakkan ribuan rudal ke Israel pada Sabtu (7/10/2023). Israel pun melancarkan serangan balasan terhadap aksi Hamas.

1. Partai Rodong Sinmun menganggap satu-satunya solusi adalah kemerdekaan Palestina

Korea Utara Bela Hamas: Perang Terjadi karena Penindasan Israelseorang anak yang digendong dan membawa bendera Palestina (pixabay.com/hosnysalah)

Partai Rodong Sinmun, partai yang berkuasa di Korea Utara, menyalahkan Israel atas situasi yang terjadi saat ini. . 

“Masyarakat internasional menyebut konflik ini sebagai konsekuensi tindakan kriminal Israel yang tak henti-hentinya terhadap rakyat Palestina,” kata partai Rodong Sinmun, dilansir Korea Times.

Partai menambahkan, solusi mendasar dari konflik tersebut adalah kemerdekaan negara Palestina.

Sebelumnya, surat kabar Korea Utara mengecam tentara Israel yang membunuh warga Palestina dalam insiden terpisah sebelum konflik antara Hamas dan Israel meletus. Terdapat dugaan bahwa senjata Korea Utara digunakan dalam operasi para pejuang Hamas.

Baca Juga: Blak-blakan Dubes RI untuk Palestina soal Serangan Hamas ke Israel

2. Roket F-7 buatan Korea Utara tampak digunakan oleh Hamas untuk melawan Israel

Korea Utara Bela Hamas: Perang Terjadi karena Penindasan Israeluji coba rudal (pixabay.com/geralt)

Salah satu pejuang Hamas terlihat memegang roket fragmentasi berdaya ledak tinggi F-7 yang diproduksi Korea Utara. Roket tersebut sempat diekspor ke Timur Tengah di masa lalu. 

Masih belum jelas apakah Korea Utara secara langsung memasok senjata tersebut ke Hamas atau apakah senjata tersebut diberikan melalui transaksi yang melibatkan negara lain. Yang jelas, posisi Korea Utara dalam konflik ini menentang Israel yang didukung negara-negara Barat.

Sebelumnya, Korea Utara juga mengkritik serangan pesawat tak berawak oleh musuh yang ada di dalam atau luar Suriah, sehingga menyebabkan banyak korban di negara itu. Media Korea Utara menyebutnya sebagai upaya teroris untuk menggulingkan rezim Presiden Bashar al-Assad.

3. Israel lakukan hukuman kolektif ke warga Palestina

Korea Utara Bela Hamas: Perang Terjadi karena Penindasan Israelbendera Israel (pixabay.com/edu_castro27)

Israel telah mengumumkan blokade total terhadap Jalur Gaza dua hari setelah pejuang Hamas melakukan serangan. Serangan Hamas telah menewaskan sedikitnya 800 orang dan menawan puluhan warga Israel.

“Kami melakukan pengepungan total terhadap Gaza. Tidak ada listrik, tidak ada makanan, tidak ada air, tidak ada gas, semuanya ditutup,” kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant. 

Lebih dari 500 warga Palestina tewas dan hampir 3 ribu orang akibat serangan balasan Israel. Mereka menargetkan bangunan tempat tinggal dan perkantoran di Gaza. Keputusan untuk memutus pasokan listrik, air, dan bahan bakar ke Gaza telah dikutuk oleh PBB sebagai hukuman kolektif.

Kekhawatiran soal invasi darat ke Gaza semakin meningkat setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan negaranya sedang berperang setelah serangan terburuk ke Israel dalam beberapa dekade terakhir.

Baca Juga: Profil Mossad, Intelijen Israel yang Gagal Cegah Serangan Hamas

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya