Profil Mossad, Intelijen Israel yang Gagal Cegah Serangan Hamas

Anggaran Mossad mencapai tiga miliar dolar AS per tahun

Jakarta, IDN Times – Ketidakmampuan Israel mendeteksi dan mencegah serangan pejuang Hamas pada Sabtu (7/10/2023) disebut sebagai kegagalan terbesar sepanjang sejarah Mossad. Padahal, Mossad digadang-gadang sebagai salah satu intelijen terbaik di dunia.

Mossad merupakan salah satu dari tiga organisasi intelijen utama Israel, selain Aman (intelijen militer) dan Shin Bet (keamanan internal). Bernama lengkap Mossad Merkazi le-Modiin ule-Tafkidim Meyuhadim atau Institut Pusat Intelijen dan Operasi Khusus, juga dikenal sebagai salah satu lembaga intelijen terhebat di dunia. Setiap tahunnya, Mossad yang memiliki sekitar 7.000 staf dimodali pemerintah sekitar tiga miliar dolar AS.

“Seluruh sistem gagal. Bukan hanya kegagalan satu komponen. Seluruh arsitektur pertahanan terbukti gagal memberikan pelayanan yang diperlukan bagi warga sipil Israel,” kata Jonathan Conricus, mantan juru bicara internasional Israel Defense Force (IDF), dikutip dari CNN.

Berikut profil Mossad, lembaga intelijen Israel yang dianggap gagal mencegah serangan Hamas.

1. Sejarah berdirinya Mossad

Dilansir Jewish Virtual Library, pendirian Mossad merupakan gagasan dari Perdana Menteri David Ben-Gurion, tidak lama setelah Israel dideklarasikan secara sepihak sebagai sebuah negara. Menurut Ben-Gurion, diperlukan badan intelijen khusus yang beroperasi atas nama negara.

Pada 7 Juni 1948, dia mengadakan pertemuan pertamanya mengenai masalah ini dengan para pejabat intelijen. Pada Juli 1949, Reuven Shiloah mengusulkan pembentukan Institut Pusat Koordinasi Badan Intelijen dan Keamanan, dengan tujuan mencapai lebih banyak koordinasi dan pengarahan kegiatan intelijen.

Pada 13 Desember 1949, Ben Gurion menyetujui gagasan tersebut dan menunjuk Shiloah untuk mendirikan serta mengepalai Mossad.

Dikutip dari Britannica, Shiloah kemudian mengundurkan diri pada 1952 setelah jaringan mata-mata Israel terungkap di Baghdad. Dia pun digantikan Isser Harel yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Shin Bet.

Baca Juga: Mossad Dituding Dukung Protes Tolak Revisi Sistem Peradilan Israel

2. Operasi yang dijalankan Mossad

Selama 11 tahun menjabat, periode 1952-1963, Harel dianggap berhasil memperkuat institusi dan memimpin sejumlah operasi intelijen. Salah satu keberhasilannya adalah ketika Mossad menangkap mantan Nazi Adolf Eichmann di Argentina pada 1960.

Di penghujung abad 20, Mossad menempatkan agen-agennya di berbagai negara Arab. Paling terkenal adalah Eli Cohen, seorang Yahudi kelahiran Mesir yang menyusup ke jajaran tertinggi pemerintahan Suriah dengan menyamar sebagai pengusaha, sebelum ditemukan dan dieksekusi pada 1965.

Agen Mossad juga melacak dan membunuh para pemimpin gerilya Arab yang bertanggung jawab atas pembantaian atlet Israel di Olimpiade Munich 1972. Mossad juga dikaitkan dengan beberapa pembunuhan para pemimpin Palestina di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika Utara.

Secara umum, tugas Mossad adalah:

  • Pengumpulan intelijen rahasia di luar perbatasan Israel.
  • Mengembangkan dan memelihara hubungan diplomatik khusus dan hubungan rahasia lainnya dengan negara-negara yang menghindari kontak terbuka dengan Israel, seperti keterlibatan Mossad dalam negosiasi rahasia yang mendahului perjanjian damai dengan Mesir dan Yordania.
  • Mencegah pengembangan dan pengadaan senjata non-konvensional oleh negara-negara musuh.
  • Mencegah aksi teroris terhadap sasaran Israel di luar negeri.
  • Membawa pulang orang-orang Yahudi dari negara-negara di mana lembaga resmi Aliya tidak diizinkan beroperasi.
  • Menghasilkan intelijen strategis, politik dan operasional.
  • Merencanakan dan melaksanakan operasi khusus di luar perbatasan Israel.
  • Badan ini menggunakan HUMINT (kecerdasan manusia) dan SIGINT (kecerdasan sinyal). Beberapa operasi Mossad meliputi

3. Nilai-nilai yang dianut Mossad

Profil Mossad, Intelijen Israel yang Gagal Cegah Serangan HamasLogo Mossad (Twitter/@mossad_career)

Motto Mossad adalah "Jika tidak ada petunjuk yang bijak, rakyat akan terjatuh, tetapi jika ada banyak penasihat, ada keselamatan".

Mossad bekerja dengan menganut nilai-nilai:

  • Kami yang mengabdi di Mossad memiliki keyakinan yang sama bahwa pengabdian dalam organisasi adalah misi nasional.
  • Kami menjalankan misi ini dengan mengidentifikasi nilai-nilai bangsa dan kenegaraan serta dengan tujuan Mossad.
  • Kami mematuhi nilai-nilai keadilan, integritas, moralitas dan kesederhanaan, keandalan dan tanggung jawab pribadi, disiplin dan kerahasiaan.
  • Kami memupuk keunggulan, orientasi tugas, dan dedikasi.
  • Kami mendorong inisiatif, kreativitas, akal, dan keberanian, serta terbuka terhadap beragam pendapat dan kritik.
  • Karyawan Mossad adalah sumber kekuatannya, dan organisasi berinvestasi dalam membina mereka, mengembangkan kemampuan mereka, dan menanamkan semangat tim kepada mereka.
  • Kepemimpinan Mossad mewajibkan anggotanya untuk memimpin dan memotivasi, memikul tanggung jawab penuh komando dan mewujudkannya dengan cara yang konstruktif, memberikan cadangan, mendelegasikan wewenang, memimpin dengan memberi contoh dan menjadi sumber inspirasi.

4. Sambutan David Barnea sebagai Direktur Mossad sekarang

Sejak Juni 2021, Mossad dipimpin oleh David Barnea. Berikut sambutannya sebagai Direktur Mossad:

Selama lebih dari tujuh dekade, Mossad telah memperkuat keamanan Israel dan melindungi orang-orang Yahudi di seluruh dunia.

Kami adalah organisasi yang berakar pada masa berdirinya Israel. Pada masa-masa awalnya, Mossad terdiri dari beberapa lusin pria dan wanita luar biasa, yang bekerja di seluruh dunia dengan keberanian, kebijaksanaan, dan bakat besar, melakukan operasi gangguan dan intelijen, yang sebagian besar tidak pernah terungkap, namun berdampak pada keamanan Israel. dan ketahanannya tidak terhitung.

Selama bertahun-tahun, Mossad telah memperluas dan mengembangkan, meningkatkan MO serta kemampuan operasional dan teknologinya sesuai dengan tantangan tren global dan perubahan ancaman, yang masih harus dihadapi oleh Negara Israel. Staf dan komandan Mossad bekerja keras siang dan malam dalam bayang-bayang, di luar perbatasan Israel.

Kami beroperasi kapan pun dan di mana pun diperlukan dengan keberanian, kebijaksanaan, dan tekad.

Kami bertindak dengan kecerdikan dan kreativitas, sesuai dengan nilai-nilai integritas, kerahasiaan, dan rasa panggilan nasional Mossad.

Sumber daya manusia adalah sumber kekuatan Mossad!

Untuk melaksanakan banyak tugas kita, kita harus menggabungkan kekuatan baik di dalam Mossad maupun dengan seluruh badan keamanan Negara Israel.

Kami akan terus beroperasi dengan rasa tanggung jawab, cinta terhadap negara kami, dan komitmen terhadap keamanan dan ketahanan Israel.

Inilah yang menjadi kebanggaan kami.

Ini adalah misi kami, sekarang dan selamanya.

Baca Juga: Intelijen Israel Mossad Diduga Culik Warga Palestina di Malaysia

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya