Lebanon Butuh Negara-Negara Arab untuk Bangkit

Lebanon butuh negara-negara Arab untuk pulihkan perekonomian

Jakarta, IDN Times - Doha Forum 2022 baru saja dilaksanakan di Qatar pada Sabtu (26/3/2022). Negara-negara dihadiri oleh berbagai negara yang menjadi produsen minyak terbesar di dunia, khususnya dari Timur Tengah. 

Lebanon juga turut hadir dalam pertemuan Doha Forum 2022 ini. PM Lebanon Najib Mikati bahkan mengungkapkan negaranya membutuhkan hubungan yang erat dengan Arab Saudi dan negara-negara Arab lainnya. 

"Lebanon selalu membutuhkan dukungan Arab, dan (saya berharap) semua negara-negara Teluk, khususnya, akan memulihkan hubungan dengan Lebanon, yang membutuhkan sekeliling Arab untuk merangkul kami," ungkap MikatiP pada Sabtu (26/3/2022), dilansir Arab News. Hal tersebut menjadi sebuah kemajuan hubungan diplomasi antara Lebanon dan negara-negara Arab lainnya. 

Baca Juga: Gubernur Bank Sentral Lebanon Bantah Tuduhan Memperkaya Diri

1. PM Lebanon optimis akan hubungan negaranya dengan negara-negara Arab

PM Mikati bertemu dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani di markas besar forum. Kantor medianya mengatakan dia membahas hubungan antara Lebanon dan negara-negara Gulf Cooperation Council. Mikati juga bertemu rekannya dari Qatar, Sheikh Khalid bin Khalifa bin Abdulaziz Al-Thani. 

“Apa yang dimaksudkan adalah, dan Lebanon bermaksud untuk selalu memiliki hubungan yang sangat baik dengan negara-negara Arab dan negara-negara Teluk," kata Mikati.

"Lebanon adalah salah satu pendiri Liga Arab dan kami sangat percaya pada ikatan seperti itu,” lanjutnya, dilansir Arab News. Mikati terlihat sangat optimistis akan hubungan Lebanon dengan negara-negara Arab lainnya yang dapat dikatakan kurang terlalu erat dalam hal pandangan politik luar negeri.

Baca Juga: PM Lebanon Tak Ingin Maju Pemilu Parlemen: Untuk Generasi Baru

2. Ajakan memperkuat hubungan dengan negara-negara Arab sudah lama diinginkan oleh Lebanon

Emiar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani meresmikan upacara pembukaan Forum Doha edisi ke-20. Acara tahunan tersebut memiliki tema "Transformasi menuju Era Baru," di Doha Sheraton.

Selain dihadiri PM Lebanon Najib Mikati, pembukaan tersebut juga dihadiri oleh Presiden Kosovo Vjosa Osmani, Perdana Menteri Palestina HE Mohammad Shtayyeh, Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Josep Borrell, Presiden Forum Ekonomi Dunia Borge Brende, dan beberapa perwakilan negara sahabat lainnya. 

Sebelumnya, Mikati menyatakan akan menghentikan semua kegiatan yang berasal dari Lebanon yang dapat mempengaruhi keamanan dan stabilitas Arab Saudi dan negara-negara Teluk Arab lainnya. Lebanon juga diketahui dengan tegas menjaga jarak dengan negara Israel yang telah melakukan berbagai pelanggaran hak asasi manusia di Palestina. 

Baca Juga: UNICEF: Krisis Lebanon Buat Kaum Muda Putus Sekolah

3. Hubungan diplomasi Lebanon dengan negara-negara Arab runtuh sejak Hezbollah mendominasi

Krisis diplomasi antara negara-negara Arab dengan Lebanon berawal dari situasi politik Lebanon yang memperkuat dominasi kelompok bersenjata Hezbollah yang didukung Iran, dilansir Al Jazeera. Di sisi lain, hubungan negara-negara Arab dengan Iran pun tak begitu baik, apalagi dengan didukungnya kelompok Houthi di Yaman oleh Iran. 

Arab Saudi dan tetangga-tetangganya yang kaya pernah menghabiskan miliaran dolar untuk membantu di Lebanon. Namun, persahabatan itu telah tegang selama bertahun-tahun oleh berkembangnya Hezbollah yang pesat di Lebanon.

Krisis keuangan telah menghancurkan mata uang Lebanon dan membuat sebagian besar penduduk menghadapi kemiskinan di tengah meroketnya harga komoditas di pasar internasional. Sedangkan negara-negara Arab merupakan kelompok yang paling memungkinkan untuk membantu permasalahan ekonomi di Lebanon. 

Di dalam sebuah konferensi pers terkait Doha Forum 2022, PM Najib Mikati berbicara tentang upaya pemerintah Lebanon untuk menyelesaikan krisis ekonomi negara itu.

“Situasi ekonomi saat ini adalah akumulasi dari masalah selama lebih dari 30 tahun. Itu tidak bisa diselesaikan dalam semalam. Pemerintah berupaya untuk mencapai pemulihan ekonomi. Insya Allah, kami akan segera sampai di sana,” tutur Mikati.

Mikati mengatakan delegasi IMF akan tiba di Beirut Selasa depan untuk melanjutkan negosiasi. Delegasi tersebut dipimpin oleh ketua IMF dan putaran negosiasi berikutnya akan berlangsung selama dua minggu. "Setelah itu kesepakatan awal akan ditandatangani. Dengan begitu, pemulihan perekonomian Lebanon akan mengandalkan hubungan dengan negara-negara Arab sekaligus IMF." 

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya