Meneror dengan Ancaman Bom Palsu, Seorang Warga Peru Ditangkap

Pelaku terancam hukuman penjara seumur hidup

Jakarta, IDN Times - Seorang pria ditangkap di Peru karena mengirimkan lebih dari 150 ancaman bom palsu ke sekolah, bandara, dan sinagoga di Amerika Serikat (AS). Eddie Manuel Núñez Santos ditangkap oleh pejabat Peru di Kota Lima. 

Menurut pengaduan yang dibuka pada Kamis (28/9/2023) di New York, Santos didakwa dengan beberapa kejahatan federal, termasuk mengirimkan ancaman komunikasi antar negara bagian serta informasi palsu. Santos juga didakwa mencoba memproduksi gambar pelecehan anak.

Baca Juga: Singapura Ledakkan Bom 100 Kg Peninggalan Perang Dunia II

1. Teror dilakukan Santos selama 15 September hingga 21 September 2023

Santos mengirimkan beberapa ancaman antara 15 September dan 21 September 2023 ke lokasi di beberapa negara bagian, termasuk New York, Pennsylvania, Arizona dan Connecticut.

“Saya memasang banyak bom di semua sekolah di sekolah kalian. Bomnya akan meledak dalam beberapa jam. Saya akan dengan senang hati tersenyum ketika keluarga kalian menangis karena kematianmu,” bunyi salah satu ancaman yang dikirim Santos ke distrik sekolah Pennsylvania.

Di Pennsylvania saja, setidaknya 1.100 anak sekolah di 20 distrik sekolah dievakuasi karena ancaman palsu yang diduga dikirimkan dari Santos. Santos juga menargetkan sekolah anak di bawah umur yang menjadi tempat dia mencoba mendapatkan gambar seksual eksplisit.

Menggunakan nama samaran “Lucas”, Santos menampilkan dirinya sebagai laki-laki berusia 15 tahun dan berulang kali meminta gambar telanjang kepada anak di bawah umur. Ketika anak di bawah umur tersebut menolak mengirim gambar atau memutuskan kontak dengan Santos, dia kemudian mengirimkan ancaman bom ke sekolah mereka.

Baca Juga: Ancaman Bom di Menara Eiffel, Turis Dievakuasi Dua Kali

2. Teror Santos membuat sekolah diliburkan , penerbangan ditunda, dan rumah sakit ditutup

Bandara, rumah sakit, dan pusat perbelanjaan juga menjadi sasaran teror Santos. Akibat email tersebut, kata jaksa, polisi dikerahkan, sekolah dievakuasi dan ditutup, penerbangan ditunda, dan rumah sakit ditutup.

Penyelidik dapat melacak email, nomor telepon dan alamat IP yang ternyata terkoneksi dengan email kantor Nunez Santos, kata jaksa.

“Teror ancaman bom palsu yang tiada henti dari terdakwa menyebabkan mobilisasi segera oleh otoritas federal dan negara bagian, mengalihkan sumber daya penting penegakan hukum dan keselamatan publik, dan menyebabkan ketakutan di ratusan komunitas di seluruh negeri,” kata Jaksa AS Damian Williams dalam sebuah pernyataan, dilansir BBC

3. Santos terancam mendapatkan hukuman penjara seumur hidup

Meneror dengan Ancaman Bom Palsu, Seorang Warga Peru Ditangkapilustrasi penjara (unsplash.com/Ye Jinghan)

Santos mendapatkan beberapa dakwaan, yaitu mengirimkan pesan ancaman dan hoax, percobaan eksploitasi seksual terhadap anak, dan percobaan penerimaan pornografi anak. Belum diketahui apakah Santos akan mendapatkan pengacara atau tidak.

Jika terbukti bersalah, Santos menghadapi hukuman maksimal penjara seumur hidup.  Tanggal kehadiran Santos di pengadilan akan ditentukan lebih lanjut, kata perwakilan Departemen Kehakiman AS. 

Baca Juga: Bom Bunuh Diri Motor Serang Konvoi Militer di Pakistan, 9 Orang Tewas

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya