Pebasket AS Brittney Griner Divonis Rusia 9 Tahun, Biden Tidak Terima
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pengadilan Rusia memutuskan bahwa pebasket ternama asal Amerika Serikat (AS) Brittney Griner bersalah atas penyelundupan narkoba. Pengadilan Rusia menjatuhkan hukuman selama sembilan tahun penjara.
Presiden AS Joe Biden dengan cepat mengkritik keputusan tersebut pada Kamis (4/8/2022). Biden mengatakan pemerintahannya akan “mengejar setiap jalan yang mungkin” untuk membebaskan Griner dan orang Amerika lainnya yang dipenjara.
“Brittney Griner menerima hukuman penjara yang merupakan satu lagi pengingat dari apa yang sudah diketahui dunia: Rusia dengan salah menahan Brittney. Itu tidak bisa diterima,” kata Biden dilansir Al Jazeera.
Baca Juga: Rusia Jatuhkan Vonis 9 Tahun Penjara ke Pebasket AS
1. Nancy Pelosi sebut vonis ini sebagai pelanggaran yang kurang ajar
Ketua parlemen AS Nancy Pelosi juga buka suara terkait keputusan pengadilan Rusia.
"Penahanan yang salah & hukuman yang tidak adil terhadap Brittney Griner adalah pelanggaran yang kurang ajar & tidak dapat diterima dari aturan hukum oleh Putin," cuit Pelosi melalui akun Twitter miliknya.
"Rusia harus segera membebaskannya. Setiap hari dia tetap dalam tahanan adalah pengingat penghinaan Putin terhadap hukum dan hak asasi manusia & martabat," tambahnya.
Baca Juga: Mantan Staf Kedubes AS di Rusia Dibui 14 Tahun karena Membawa Ganja
2. Keputusan pengadilan Rusia dianggap tak masuk akal oleh pengacara Griner
Editor’s picks
Pengadilan Rusia berpendapat Griner bersalah karena menyelundupkan dan memiliki "narkotika dalam jumlah besar," kata hakim Anna Sotnikova dalam pengadilan di kota Khimki. Griner juga didenda sebesar satu juta rubel atau 16.300 dolar AS.
“Putusan itu benar-benar tidak masuk akal,” kata pengacara Griner, Maria Blagovolina, mitra di Rybalkin Gortsunyan Dyakin and Partners, dan Alexander Boykov dari Moscow Legal Centre. "Pengadilan benar-benar mengabaikan semua bukti pembelaan, dan yang paling penting, pengakuan bersalah," tambahnya dilansir Financial Times.
Rusia mengatakan terbuka untuk membahas pertukaran tahanan lebih lanjut dengan AS setelah menukar mantan marinir AS Trevor Reed dengan terpidana penyelundup narkoba Konstantin Yaroshchenko awal tahun 2022 ini.
Pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berbicara dengan pejabat Rusia Sergei Lavrov dalam upaya untuk mengamankan pembebasan Griner. Ini merupakan percakapan pertama pejabat AS-Rusia sejak presiden Vladimir Putin memerintahkan invasi ke Ukraina pada 28 Februari 2022 lalu.
Baca Juga: Presiden Amerika Serikat Joe Biden Alami Rebound COVID-19, Apa itu?
3. Sekilas kasus bintang WNBA Brittney Griner di Rusia
Griner sendiri ditangkap di Bandara Sheremetyevo Moskow pada 17 Februari 2022. Griner memasuki Rusia dengan tabung vape yang berisi minyak ganja.
Dia menyebutnya sebagai "kesalahan yang tidak disengaja" saat berbicara di pengadilan pada hari Kamis sebelum hukuman.
“Saya tidak pernah bermaksud menyakiti siapa pun, saya tidak pernah bermaksud membahayakan penduduk Rusia, saya tidak pernah bermaksud untuk melanggar hukum Rusia,” kata Griner melalui seorang penerjemah sambil berdiri yang disediakan untuk terdakwa di ruang sidang Rusia. Griner juga meminta maaf kepada keluarga, rekan satu tim, dan pasangannya.
Griner telah mengaku bersalah ketika persidangannya dimulai pada bulan Juli 2022 lalu. Dia juga mengatakan bahwa dia tidak membawa tabung itu ke Rusia dengan sengaja dalam persidangan itu.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.