Presiden Meksiko Berhasil Memenangi Referendum yang Kontroversial

Referendum telah menghabiskan biaya jutaan dolar AS

Jakarta, IDN Times - Petahana Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, berhasil dengan mudah memenangkan referendum yang dianggap kontroversial. Referendum yang dia dukung itu merupakan penentuan apakah dirinya harus mundur sebagai presiden atau menyelesaikan masa jabatan enam tahunnya.

Lopez Obrador memenangkan sekitar dari 90 persen suara pada hari Minggu (10/4/2022). Sayangnya, jumlah pemilih diperkirakan hanya mencapai 18 persen dari pemilih yang memenuhi syarat. Angka ini jauh di bawah ambang batas 40 persen yang diperlukan berdasarkan konstitusi di Meksiko. 

Baca Juga: Presiden Meksiko Bantah Jadi Sarang Mata-Mata Rusia

1. Pimpinan oposisi dorong warga Meksiko untuk tak ikut referendum

Para pemimpin oposisi telah secara aktif mencegah warga Meksiko untuk berpartisipasi di pemungutan suara tersebut. Banyak sekali warga yang menilai pemilu cepat tersebut merupakan serangkaian propaganda untuk mengalihkan isu dari permasalahan yang lebih mendesak.

Referendum tersebut dianggap terlalu dipaksakan mengingat masih banyak permasalahan yang lebih genting yang harus diselesaikan, seperti perekonomian dan kartel narkoba. Namun, para pejabat lebih memilih untuk mengadakan referendum yang menghabiskan dana yang sangat besar. 

Banyak kritikus memandang kemenangan Lopez Obrador merupakan hal yang sudah pasti seiring dengan rendahnya partisipasi pada referendum tersebut. Di sisi lain, Lobez Obrador menilai pemilu ulang pertama di negara itu merupakan hal yang bersejarah di Meksiko. 

“Saya akan terus melayani sampai hari terakhir masa jabatan saya. Saya tidak akan melewati itu karena saya seorang demokrat dan saya tidak mendukung pemilihan ulang,” katanya dalam pesan sebuah video, dilansir Al Jazeera

Baca Juga: Staf Penjara Bebaskan Anggota Kartel di Meksiko, Ternyata Kekasihnya!

2. Partai Morena yang mengusung Lopez Obrador dianggap telah menipu rakyat Meksiko

Referendum tersebut dikabarkan telah menghabiskan jutaan dolar dan dipublikasikan secara besar-besaran di ibu kota. Referendum itu secara tersirat telah meminta orang-orang Meksiko apakah mandat Lopez Obrador harus dicabut “karena hilangnya kepercayaan”.

Alejandro Moreno, dari Partai PRI yang memimpin Meksiko selama tujuh dekade hingga 2000, mengkritik referendum tersebut. Moreno mencuit bahwa Partai Morena yang mengusung Lopez Obrador telah mengubah referendum menjadi “ejekan” untuk “memuaskan egonya sendiri dan terus menipu orang-orang Meksiko”.

Di sisi lain, pimpinan Partai Morena, Mario Delgado, mengatakan para pemilih telah mengakui "dedikasi Lopez Obrador kepada yang paling membutuhkan dan moral yang besar telah dilakukannya saat dia memerintah," dilansir TRT World

Delgado menambahkan “Hanya seorang demokrat yang gigih dan tak tergoyahkan seperti dia yang dapat mengajukan dirinya untuk proses penarikan kembali,” tambahnya. Partai Morena menganggap referendum yang baru saja dilakukan merupakan langkah yang maju. 

Baca Juga: Presiden Meksiko Tolak Beri Sanksi Kepada Rusia

3. Minat warga Meksiko terhadap referendum sebelumnya juga sangat rendah

Patricio Morales, seorang analis di Monterrey Institute of Technology and Higher Education, mengatakan kurangnya kesadaran tentang referendum dan potensi ketidaktertarikan di kalangan pemilih dapat mempengaruhi jumlah pemilih.

Dia mencatat bahwa hanya 7 persen pemilih yang berpartisipasi dalam referendum lain tahun lalu untuk menanyakan apakah mantan presiden harus diadili. Hal tersebut menunjukkan bahwa referendum di Meksiko tidak terlalu menarik perhatian warga setempat. 

Referendum memicu perselisihan antara López Obrador dan otoritas pemilihan yang dihormati di Meksiko. Anggota parlemen dari partainya memotong anggaran National Electoral Institute dan lembaga tersebut mengatakan tidak memiliki uang untuk melakukan referendum yang semula diperkirakan menelan biaya lebih dari 191 juta dolar AS, dilansir NPR.

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya