Senegal Bubarkan Partai Oposisi atas Tuduhan Dalangi Kerusuhan

Sonko dituduh mengerahkan massa untuk melakukan kekerasan

Jakarta, IDN Times - Senegal membubarkan partai politik oposisi yang dipimpin Ousmane Sonko pada Senin (31/7/2023), karena mengerahkan massa untuk memicu kerusuhan selama protes yang berlangsung beberapa minggu lalu. Saat itu, para demonstran bentrok dengan polisi di ibu kota Dakar.

Menteri Dalam Negeri, Antoine Felix Abdoulaye Diome, menuduh para pejabat partai melakukan gerakan pemberontakan. Beberapa orang dikabarkan tewas dan terluka akibat kerusuhan tersebut.  

1. Pimpinan Partai PASTEF resmi ditahan

Senegal Bubarkan Partai Oposisi atas Tuduhan Dalangi Kerusuhanilustrasi penjara (unsplash.com/Ye Jinghan)

Pembubaran Partai Patriots of Senegal (PASTEF) merupakan langkah terbaru dalam pertikaian lama antara partai berkuasa Presiden Macky Sall dan oposisi PASTEF Sonko. Para pendukung PASTEF mengatakan, Sall telah menggunakan tuduhan palsu untuk membungkam lawannya yang populer. 

Belum ada komentar langsung secara resmi dari PASTEF terkait penangkapan pimpinan mereka baru-baru ini. Namun, para demonstran turun ke jalan Dakar pada Senin (31/7/2023) ketika Sonko ditahan dengan tuduhan termasuk merencanakan pemberontakan.

“Sering menyerukan para pendukungnya untuk melakukan gerakan pemberontakan, yang telah menyebabkan konsekuensi serius, termasuk hilangnya nyawa, banyak yang terluka, serta tindakan penjarahan properti publik dan pribadi," ungkap Kementerian Dalam Negeri Senegal, dilansir Al Jazeera. 

“Yang terbaru adalah gangguan serius terhadap ketertiban umum yang tercatat pada minggu pertama Juni 2023, setelah Maret 2021,” tambah lembaga itu.

Baca Juga: Afrika Tengah Lakukan Referendum, Presiden Bisa 3 Periode

2. Sonko lakukan pemogokan makan sebagai bentuk protes

Sonko juga mendapatkan tuduhan baru, termasuk merusak keamanan negara, berasosiasi kriminal dengan teroris, menyebarkan berita palsu, dan pencurian. Sonko buka suara terkait penangkapannya melalui laman Facebook pribadinya. 

“Saya baru saja ditahan secara tidak adil,” tulis Sonko di Facebook pada Senin (31/7/2023). 

“Jika rakyat Senegal, yang selalu saya perjuangkan, turun tahta dan memutuskan untuk meninggalkan saya di tangan rezim Macky Sall, saya akan tunduk, seperti biasa, pada kehendak Tuhan,” katanya. 

Sonko juga melanjutkan mogok makan sejak Minggu. 

“Hakim dapat menahannya sampai kasusnya disidangkan,” kata Babacar Ndiaye, salah satu pengacara.

3. Internet di Senegal dibatasi sementara

Senegal Bubarkan Partai Oposisi atas Tuduhan Dalangi Kerusuhanlayar aplikasi TikTok (unsplash.com/Solen Feyissa)

Pembubaran partai oposisi dikritik oleh mantan Perdana Menteri Aminata Touré sebagai kemunduran demokrasi Senegal. Ini semakin meningkatkan kekhawatiran tentang pemilihan presiden tahun depan di Senegal, yang telah lama dianggap sebagai harapan demokrasi di negara itu

"Dalam tekadnya yang besar untuk mempertahankan kekuasaan di Senegal, meskipun dengan proksi, Macky Sall baru saja membuka pintu air kekacauan dengan memenjarakan, dengan alasan palsu, lawan utamanya Ousmane Sonko," tulis perwakilan partai PASTEF, dilansir Associated Press

“Bahkan jika mereka membubarkan PASTEF, mereka tidak dapat membubarkan semangatnya,” kata tambahnya. 

Pemerintah Senegal, sementara itu, membatasi layanan internet seluler pada Senin (31/7/2023). Tindakan ini diambil untuk mencegah penyebaran pesan kebencian dan subversif di jejaring sosial. Penduduk di seluruh negeri Senegal melaporkan bahwa mereka tidak dapat mengakses internet.

Baca Juga: Ngeri! Inilah Kisah Pantai di Senegal yang Jadi Kuburan Migran

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya