Ramai Dibahas, Apa itu Haka dan Bagaimana Sejarahnya?

Haka adalah tarian tradisional Māori dari Selandia Baru yang menampilkan gerakan tubuh, teriakan, dan ekspresi wajah yang intens. Tarian ini digunakan untuk menyampaikan emosi seperti persatuan, kebanggaan, atau tantangan. Meskipun sering diasosiasikan dengan peperangan, haka juga digunakan dalam perayaan, upacara, dan penyambutan tamu kehormatan, melansir The Haka Experience dan New Zealand Tourism.

Dilansir Britannica dan India Today, awalnya, haka dilakukan oleh para prajurit Māori untuk mengintimidasi lawan atau merayakan kemenangan. Akar budaya haka terkait dengan mitologi Māori, terutama dewa Tane-rore, yang melambangkan gerakan dan energi. Kini, haka mencerminkan identitas budaya Māori yang kuat.

Saat ini, haka dikenal luas di dunia, terutama melalui tim rugby nasional Selandia Baru, All Blacks, yang menampilkan haka sebelum pertandingan. Selain itu, haka menjadi bagian penting dari upacara Māori, penghormatan kepada tamu, serta peringatan acara besar seperti pernikahan dan pemakaman, melansir New Zealand Tourism.

Dilansir DW dan The Haka Experience, pada 14 November 2024, para anggota parlemen Māori di Selandia Baru melakukan haka di dalam gedung parlemen sebagai bentuk protes terhadap rancangan undang-undang kontroversial. RUU ini bertujuan untuk mendefinisikan ulang Perjanjian Waitangi tahun 1840, yang menjadi dasar hubungan antara suku Māori dan Kerajaan Inggris. Aksi tersebut mengakibatkan sidang parlemen dihentikan sementara, dengan beberapa anggota parlemen dikeluarkan dari ruangan. Selain itu, protes ini mendapat dukungan dari ratusan orang yang bergabung dalam unjuk rasa dan pawai menuju ibu kota Wellington.

Ka Mate: Haka paling terkenal yang diciptakan pada awal abad ke-19 oleh Te Rauparaha, seorang pemimpin Māori.
Kapa o Pango: Haka lain yang dilakukan All Blacks, dirancang khusus untuk mencerminkan identitas modern dan kekuatan.

Haka menekankan nilai kebersamaan dan identitas kolektif. Tarian ini melambangkan kekuatan, rasa hormat, dan hubungan spiritual mendalam yang dimiliki masyarakat Māori dengan tradisinya, melansir Britannica.

Di Indonesia, terdapat tradisi yang mirip dengan "haka" bernama "yel-yel," yang biasanya dilakukan oleh kelompok seperti personel militer, aparat penegak hukum, pegawai negeri, pelajar, dan lainnya. Tradisi ini digunakan untuk menyemangati, membangun kekompakan, atau menunjukkan semangat kelompok.

Sebagai warisan budaya yang kaya akan makna dan tradisi, haka terus berkembang tanpa kehilangan akar spiritualnya. Dari ritual perang hingga simbol identitas budaya, haka mencerminkan semangat kebersamaan dan penghormatan terhadap sejarah Māori. Dengan popularitas globalnya, terutama melalui tim All Blacks, haka telah menjadi jembatan untuk mengenalkan nilai-nilai Māori kepada dunia, sekaligus pengingat pentingnya melestarikan warisan leluhur.