Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Amerika Serikat (pexels.com/@brett-sayles)

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS), pada Senin (16/10/2023), akhirnya bersedia meringankan sanksi kepada Venezuela usai bersedia melanjutkan negosiasi dengan oposisi. Selain itu, Presiden Venezuela Nicolas Maduro pun setuju untuk menyelenggarakan pemilu yang jujur dan adil pada 2024. 

Dalam beberapa tahun terakhir, Venezuela dihadapkan pada sanksi berat AS yang mengakibatkan industri minyaknya kolaps. Langkah itu diambil setelah Madura dituduh memenangkan pemilu 2018 dengan curang.

1. AS mendesak rezim Maduro lebih demokratis

Presiden Nicolas Maduro saat menghadiri perayaan hubungan diplomatik Venezuela-Kuba. twitter.com/NicolasMaduro/

Pemerintahan AS di bawah Joe Biden berupaya meringankan sanksi ke Venezuela sejak tahun lalu. Namun, pengangkatan sanksi tersebut diimbangi dengan kesediaan Caracas untuk berubah jadi lebih demokratis seiring dimulainya kesepakaan dengan oposisi. 

Dilansir The Washington Post, keputusan ini juga menjadi perubahan signifikan kebijakan AS kepada Venezuela, setelah menerapkan tekanan maksimum kepada rezim Maduro di era Donald Trump. Pasalnya, keputusan itu tetap gagal membawa solusi dan justru membuat Venezuela dirundung krisis. 

Namun, pejabat senior AS mengatakan, rencana perjanjian dengan Caracas kali ini bukan termasuk pencairan aset milik Venezuela yang ditahan di negaranya. Washington juga akan menerapkan batas waktu dan dapat menerapkan kembali sanksi tersebut jika Maduro tidak menepati janjinya. 

2. Oposisi ragu Maduro bersedia gelar pemilu yang bebas

Editorial Team

Tonton lebih seru di