AS Kirim Kapal Selam Tenaga Nuklir ke Timur Tengah

Austin telah berbicara dengan timpalannya dari Israel, Yoav Gallant, dan mengatakan bahwa AS telah memerintahkan kelompok penyerang kapal induk Abraham Lincoln untuk mempercepat penempatan pasukan tambahan di Timur Tengah.

"Menteri Austin menegaskan kembali komitmen AS untuk mengambil setiap langkah yang mungkin dilakukan untuk membela Israel dan mencatat penguatan postur dan kemampuan kekuatan militer AS di seluruh Timur Tengah sehubungan dengan meningkatnya ketegangan regional," kata Pentagon, dikutip dari Reuters.

Ketegangan kali ini disebabkan kematian Haniyeh pada 31 Juli lalu yang dibunuh di ibu kota Teheran. Iran menyalahkan Israel bertanggung jawab. Tapi sejauh ini Tel Aviv belum mengakui, tidak membenarkan namun juga tidak menyangkal tuduhan.

Kelompok tempur kapal induk Lincoln adalah pasukan yang telah berada di Asia Pasifik. Kelompok tersebut ditugaskan untuk menggantikan kelompok tempur kapal induk USS Theodore Roosevelt yang dijadwalkan pulang dari Timur Tengah.

Dilansir Associated Press, kelompok penyerang Lincoln diperkirakan akan tiba di wilayah tersebut akhir bulan ini. Kapal induk tersebut membawa jet tempur F-35 dan jet tempur F/A-18.

Sampai saat ini, masih belum jelas apa arti pesan pengumuman dari Austin terkait pengumuman pengerahan kapal selam. Kapal selam USS Georgia sendiri juga belum diketahui kapan akan sampai di Timur Tengah.

Pengumuman pergerakan kapal selam berpeluru kendali biasanya dirahasiakan. Tapi pengumuman tersebut diduga sebagai pesan pencegahan yang jelas terhadap Iran dan proksinya yang akan melancarkan serangan balas dendam.

Dilansir CNN, pasukan pertahanan Israel (IDF) yang telah siaga, pada Minggu mengatakan, sekitar 30 roket diluncurkan dari Lebanon. Beberapa jatuh di area terbuka dan tidak ada laporan korban terluka.

Hizbullah mengatakan bahwa roket-roket itu untuk mendukung rakyat Palestina di Gaza dan sebagai pembalasan atas serangan Israel di Lebanon selatan.