Jakarta, IDN Times - Warga Amerika Serikat (AS) hari ini memperingati dua tahun serangan dan pemberontakan di Capitol Hill, Washington DC.
Pada 6 Januari 2021 lalu, massa pendukung eks Presiden Donald Trump menyerbu Capitol Hill dan berupaya memblokir pengesahan hasil pilpres 2020.
Dilansir dari VOA, Sabtu (7/1/2023), sekelompok anggota bipartisan di Kongres berkumpul di East Front Steps atau anak tangga bagian timur Gedung Kongres AS untuk menghormati para korban terluka maupun korban tewas akibat serangan itu.
Sementara itu, di Gedung Putih, Presiden AS Joe Biden memperingati peristiwa 6 Januari tersebut dengan upcara dan memberikan 12 medali kepada 12 orang.
Pejabat Gedung Putih menyebut, 12 orang ini dinilai memberikan kontribusi teladan bagi demokrasi AS saat insiden 6 Januari.
Salah satu yang menerima medali tersebut adalah seorang perempuan dan anaknya yang diancam karena melakukan pekerjaan sebagai petugas pemilu di Georgia.
Pada 2021, Biden mengatakan bahwa serangan terhadap Gedung Capitol pada tanggal 6 Januari 2021 lalu yang dilakukan oleh massa pendukung Trump adalah pemberontakan oleh teroris yang bertujuan untuk membalikkan kehendak rakyat Amerika.
Eks Ketua DPR AS, Nancy Pelosi dari Partai Demokrat mengatakan bahwa pemberontakan Capitol Hill ini mengguncang AS.
“Tapi dari seluruh hal mengerikan yang tidak dapat diungkapkan itu muncul kepahlawanan yang luar biasa. Pahlawan penegak hukum menghadapi pemberontak untuk melindungi Capitol Hill, Kongres dan konstitusi kita,” ucap Pelosi.
Pada 22 Desember 2022 lalu, laporan setebal 845 halaman terkait kerusuhan Capitol Hill dirilis. Hasilnya, Trump disebut penyebab utama kerusuhan.
Para saksi yang diperiksa merupakan asisten terdekat Trump hingga sejumlah penegak hukum, termasuk beberapa pelaku kerusuhan.