Ilustrasi drone. (Unsplash.com/Annie Spratt)
Perusahaan China yang disanksi adalah Xiamen Limbach Aircraft Engine, yang membuat mesin pesawat nirawak seri Garpiya. Sanksi juga ditujukan kepada Redlepus Vector Industry Shenzhen atas perannya dalam pengiriman drone tersebut dan bekerja sama dengan perusahaan Rusia yang telah disanksi.
"Meskipun AS sebelumnya telah menjatuhkan sanksi kepada entitas (China) yang menyediakan masukan penting bagi basis industri militer Rusia, ini adalah sanksi AS pertama yang dijatuhkan kepada entitas China yang secara langsung mengembangkan dan memproduksi sistem persenjataan lengkap dalam kemitraan dengan perusahaan-perusahaan Rusia," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller, dikutip dari Reuters.
Pejabat AS mengatakan, perusahaan tersebut seharusnya tahu bahwa perusahaan TSK Vektor dari Rusia telah dijatuhi sanksi pada Desember 2023 karena membantu memperoleh pesawat nirawak serang. Pejabat mengindikasikan kedua perusahaan China telah mengembangkan pesawat serang jarak jauh sejak awal tahun.
AS juga mengumumkan sanksi terhadap Artyom Yamshchikov, warga negara Rusia, pemilik TSK Vektor dan TD Vector, yang terlibat dalam memfasilitasi pengiriman tersebut.