Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
PM Jepang Fumio Kishida dan Presiden AS Joe Biden (twitter.com/WhiteHouse)

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida membahas pengaruh dari tantangan ekonomi yang dihadapi China saat bertemu pekan lalu.

Pemimpin dari kedua negara, pada Selasa (17/1/2023), mengatakan pada bahwa AS dan Jepang sepakat untuk membangun lebih banyak stabilitas dengan China. 

Dalam diskusi yang diselenggarakan oleh Centre for Strategic and international Studies, duta besar Jepang untuk AS, Koji Tomita, mengatakan bahwa Biden-Kishida menaruh perhatian pada prospek ekonomi China di masa depan. 

1. AS dan Jepang khawatir mengenai prospek ekonomi China akibat kebijakan nol-COVID-19

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida (twitter.com/kishida230)

Tomita mengakui pentingnya keseimbangan diplomasi dengan China.

“Saya pikir ada pengakuan bahwa kita perlu mencapai keseimbangan yang tepat dalam menanggapi tantangan yang ditimbulkan oleh China, dan memastikan stabilitas dalam hubungan setiap negara dengan China," katanya dilansir South China Morning Post

Penasehat Indo-Pacific Gedung Putih, Kurt Campbell, mengonfirmasi bahwa Biden dan Kishida sama-sama memprediksi China akan menghadapi tantangan ekonomi.

Hal tersebut disebabkan kebijakan nol COVID-19 yang bisa menimbulkan ketidakstabilan dan harus direspons baik oleh AS dan Jepang. 

“Saya pikir kedua kepala negara mengakui bahwa ada keinginan di kedua negara untuk memantapkan hubungan dengan China, (membawa) lebih banyak prediktabilitas dan menjaga persaingan di jalur damai,” katanya.

2. Angka kasus COVID-19 di China masih tergolong tinggi

Editorial Team

Tonton lebih seru di