Atasi Perang Tarif, China Tawarkan Insentif Baru bagi Turis Asing

Jakarta, IDN Times – China, pada Minggu (27/4/2025), mengungkap rencana untuk menurunkan ambang batas potongan pajak bagi turis asing, sebagai upaya untuk meningkatkan konsumsi karena Beijing berupaya mengimbangi sebagian kerusakan akibat perang tarif.
Turis yang menghabiskan sedikitnya 200 yuan pada hari yang sama di toko yang sama akan memenuhi syarat untuk mendapatkan potongan tersebut, menurut pernyataan bersama dari Kementerian Keuangan, Bank Rakyat China, dan departemen pemerintah lainnya. Ambang batas pengembalian minimum sebelumnya adalah 500 yuan.
Jumlah potongan maksimum untuk klaim tunai juga akan ditingkatkan menjadi 20 ribu yuan, dikutip dari Bloomberg.
1. China berusaha tingkatkan pendapatan dari turis asing

Pemerintah juga akan memperluas daftar toko pengembalian pajak yang memenuhi syarat dan menyederhanakan prosedur untuk memudahkan wisatawan mengklaim potongan tersebut.
China semakin berupaya untuk mendorong lebih banyak pengeluaran karena berupaya melunakkan kerusakan dari serangkaian pembatasan perdagangan balasan dengan Amerika Serikat (AS).
Pada pertemuan pemerintah yang diawasi ketat pada 2024, Beijing mengatakan bahwa meningkatkan konsumsi dan merangsang permintaan domestik adalah prioritas utamanya.
2. China bantah ada dialog soal tarif

Sebelumnya, China telah membantah adanya upaya negosiasi langsung dengan AS terkait pemberlakuan tarif impor. Pernyataan ini bertentangan dengan apa yang disampaikan Presiden Donald Trump.
"Semua itu tidak benar. China dan AS tidak melakukan konsultasi atau negosiasi mengenai tarif, apalagi mencapai kesepakatan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, pada Kamis (24/4/2025) dilansir dari Nikkei Asia.
Perang tarif dimulai sejak 2 April ketika Trump mengumumkan tarif resiprokal terhadap puluhan negara. Persaingan dua negara ini semakin memanas ketika keduanya terus meningkatkan tarif satu sama lain, di mana AS memberlakukan 245 persen tarif kepada China, dan Beijing membalas dengan 125 persen.
3. China terbuka dengan segala dialog

Guo sepenuhnya menyalahkan AS dalam perang tarif ini, walau Beijing tetap terbuka untuk bernegosiasi dengan Washington.
"Perang tarif ini dilancarkan oleh AS. Posisi China konsisten dan jelas. Kami akan melawan jika memang harus melawan. Pintu kami terbuka jika AS ingin berunding,” kata Guo.
Ia menambahkan, dialog dan negosiasi harus didasarkan pada kesetaraan, rasa hormat, dan saling menguntungkan.