Jakarta, IDN Times - Badai Franklin yang menghantam Haiti dan Republik Dominika, Amerika Utara, kini mulai bergerak ke Atlantik.
Badai ini disertai kecepatan angin hingga 85 kilometer per jam itu bergerak ke arah utara dengan kecepatan 17 kilometer per jam sejak Rabu kemarin.
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, mengungkapkan KBRI Havana kini terus memantau kondisi para WNI yang tinggal di sekitar lokasi.
Judha mengungkapkan, KBRI Havana telah menjalin komunikasi dengan para WNI yang tinggal di Haiti dan Republik Dominika untuk memastikan keselamatan mereka dari badai Franklin yang menimpa wilayah tersebut.
“Terdapat 11 WNI di Republik Dominika dan 11 WNI di Haiti. Dalam komunikasi langsung Dubes RI Havana dengan para WNI, hingga saat ini tidak ada yang terdampak Badai Franklin dan mereka seluruhnya dalam kondisi aman,” kata Judha, dalam keterangannya, Sabtu (26/8/2023).
Ia menambahkan, KBRI Havana juga telah beri imbauan kepada para WNI untuk tetap berhati-hati dan terus memantau informasi dan arahan otoritas lokal.
Ramalan cuaca setempat memprediksi bahwa hujan lebat akan terus turun di Dominika dan Haiti walaupun badai kini telah bergerak ke Atlantik.
Namun, sekolah-sekolah dan kantor di Dominika kini telah dibuka kembali dan kegiatan pun berangsur normal.
Sementara itu, dampak badai Franklin cukup terasa di Haiti. Setidaknya 200 ribu orang telah mengungsi dan terpaksa tinggal di jalanan atau penampungan sementara.
Musim hujan dan badai diperkirakan akan terus melanda Kepulauan Karibia dan sekitarnya hingga 30 November mendatang.