Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Belarusia (Unsplash.com/aboodi vesakaran)

Jakarta, IDN Times - Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan bahwa negaranya menampung puluhan senjata nuklir milik Rusia. Dia juga mengatakan bakal meniyiapkan fasilitas untuk rudal hipersonik milik Moskow.

Lukashenko, yang merupakan sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, menyampaikan hal tersebut saat berkunjung ke kota Barysau, di sebelah timur ibu kota Minsk. Empat hari sebelumnya, Putin mengatakan bakal mengerahkan sistem rudal Oreshnik ke Belarus.

"Banyak yang mengatakan, 'Itu lelucon, tidak ada yang mengerahkan apa pun.' Namun, kami melakukannya. Mengatakan itu lelucon berarti mereka tidak menyadarinya. Mereka bahkan tidak menyadari bagaimana kami membawa mereka (senjata nuklir) ke sini," kata Lukashenko pada Selasa (10/12/2024), dikutip dari RFE/RL.

1. Peringatan Belarus jika ada negara yang berani mendekati perbatasannya

ilustrasi peluncuran rudal (Pixabay.com/SpaceX-Imagery)

Lukashenko telah memerintah Belarus selama lebih dari 30 tahun. Dia banyak mengandalkan subsidi dan bantuan dari Kremlin. Sebaliknya, Belarus mengizinkan wilayahnya digunakan Rusia untuk menyerang Ukraina pada 2022 lalu dan kini untuk menampung senjata Moskow.

Dilansir dari Associated Press, puluhan senjata nuklir Rusia yang berada di Belarus adalah senjata nuklir taktis. Senjata ini disebut kurang kuat jika digunakan di medan perang. Hal ini berbeda dengan rudal balistik antarbenua yang berhulu ledak nuklir dan bisa menghancurkan seluruh kota.

"Saya telah memperingatkan semua musuh, ‘kawan’ dan lawan saya. Jika Anda melangkah ke perbatasan, jawabannya hanya sesaat," kata Lukashenko.

2. Belarus yang memiliki kendali menentukan target

Editorial Team

EditorPri Saja

Tonton lebih seru di