Vatikan, IDN Times - Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus, melakukan pembaptisan terhadap seorang imigran asal Nigeria yang berhasil memberantas kejahatan, yang dilakukan pada tahun lalu.
Ia berhasil mengusir seorang pencuri dengan tangan kosong meski lawannya menggunakan senjata tajam. Bagaimana awal ceritanya?
Dilansir dari CNN, Paus Fransiskus mengadakan upacara pembaptisan pada Malam Paskah kepada delapan orang pada saat itu. Satu di antaranya John Ogah, seorang imigran Nigeria yang tinggal di Italia.
Alasannya, karena dia dianggap sebagai pahlawan yang mampu menyingkirkan seorang pencuri yang menggunakan senjata tajam. Ia dianggap sebagai pemberani atas peristiwa itu, dan pihak kepolisian Roma sendiri mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Ogah saat memberantas kejahatan.
Kejadian ini sendiri terjadi pada September 2017 lalu di sebuah pasar swalayan. Uang 400 euro atau setara Rp6,7 juta berhasil diselamatkan oleh Ogah dari seorang perampok tersebut. Untungnya, perampok langsung ditahan ketika Ogah berhasil membekuk pelaku.
Paus Fransiskus sendiri memberi saran kepada seluruh umat Katolik lainnya agar tidak diam saja saat melihat peristiwa tersebut. Beliau juga menambahkan bahwa agar selalu peduli dengan lingkungan sekitar, terutama kejadian yang menimbulkan ketidakadilan di lingkungan mereka.
Paus Fransiskus juga tak ketinggalan dengan masalah imigran yang menjadi perbincangan dalam beberapa tahun terakhir ini. Selama misa, dia meminta umat apa yang bisa mereka lakukan untuk membantu orang lain, mengatakan "Dan saya, Paskah 2018 ini, apa yang akan saya lakukan? Apa yang akan Anda lakukan?"
John Ogah pergi dari Nigeria menuju Italia melalui kapal penyelundup migran sekitar 4 tahun yang lalu. Saat itu, Ogah ingin mencari pekerjaan di sana dan suatu saat ingin menjadi penduduk sah di Italia. Sehingga tidak harus mengemis untuk membiayai anaknya yang ada di Nigeria.
Namun, keberuntungan Ogah sendiri terjadi saat berhasil menyingkirkan pencuri dengan tangan kosong. Sempat kabur karena takut dideportasi dari Italia karena tidak memiliki surat-surat resmi sama sekali, pihak kepolisian justru memberinya izin untuk tinggal di Italia.
Kini, Ogah sudah memiliki pekerjaan di Palang Merah Italia dan tinggal di sebuah rumah di sana. Untuk pembaptisan sendiri, Ogah memilih nama "Francesco" sebagai nama baptis dan kepala kepolisian Roma menjadi wali baptisnya, dilansir Independent.co.uk.