31.000 Orang Masuk Sebagai Orang Super Kaya di Dunia

Masing-masing punya total aset minimal sebesar Rp423 miliar

London, IDN Times - Kelompok super kaya dunia mendapatkan tambahan anggota sebanyak lebih dari 31.000 orang pada tahun lalu karena meningkatnya pasar saham global dan harga properti global. Begitu bunyi laporan dari firma konsultan properti asal London, Knight Frank, yang dipublikasikan pada Selasa (3/3).

Individu yang tergolong super kaya adalah yang memiliki total aset lebih dari Rp423 miliar. Jumlah mereka bertambah enam persen pada 2019 menjadi total 513.244 orang di seluruh dunia. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan total populasi Islandia. 

1. Amerika Serikat mendominasi daftar tersebut, disusul oleh Tiongkok

31.000 Orang Masuk Sebagai Orang Super Kaya di DuniaSeseorang sedang memegang majalah dengan sampul foto pengusaha Inggris, Richard Branson. unsplash.com/Austin Distel

Berdasarkan data tersebut, jumlah orang kaya terbanyak berada di Amerika Serikat yaitu 240.575 orang. Di nomor dua ada Tiongkok yang 61.587 warganya tergolong paling berduit di muka bumi. Sebanyak 23.078 warga Jerman menyusul di nomor ketiga. Sedangkan masing-masing dari 18.776 orang Prancis dan 17.013 warga Jepang berada di nomor empat dan lima.

Jumlah orang terkaya di dunia diprediksi akan meningkat sebesar 27 persen menjadi 650.000 individu pada 2024 seiring dengan semakin mudahnya mengumpulkan pundi-pundi kekayaan bagi orang India, Mesir, Vietnam, Tiongkok dan Indonesia. Saat ini, bos Amazon Jeff Bezos masih menjadi orang paling tajir di dunia.

2. Di Amerika Serikat muncul perdebatan apakah miliarder boleh ada secara moral

31.000 Orang Masuk Sebagai Orang Super Kaya di DuniaBos Amazon sekaligus orang terkaya di dunia Jeff Bezos sedang bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Paris, Prancis. instagram.com/jeffbezos

Setelah Bezos, ada nama bos Microsoft Bill Gates dan CEO Berkshire Hathaway Warren Buffet yang memimpin perolehan harta di Amerika Serikat dan dunia. Pada 2017, Insititute for Policy Studies melaporkan ketiganya mempunyai jumlah kekayaan lebih banyak dari 160 juta orang paling miskin di Amerika Serikat.

Negara tersebut juga mendominasi hampir separuh daftar orang terkaya pada 2019 sehingga tak aneh jika muncul pertanyaan apakah secara moral miliarder boleh ada. Dalam wawancara dengan Forbes, Gates menilai kapitalisme masih merupakan sistem yang baik. "Ide bahwa tidak seharusnya ada miliarder -- saya takut jika benar-benar sesuatu seperti itu benar-benar diimplementasikan, jumlah yang Anda akan dapatkan akan jauh lebih sedikit dibandingkan dengan yang Anda keluarkan," ucapnya.

3. Distribusi kekayaan tidak merata sehingga proporsi orang terkaya sangat timpang dengan yang miskin

31.000 Orang Masuk Sebagai Orang Super Kaya di DuniaBos Microsoft Bill Gates dan istrinya Melinda Gates sedang mengobrol dengan investor kaya Amerika Serikat Warren Buffet. instagram.com/thisisbillgates

Sementara Oxfam International menilai status kesenjangan saat ini tergolong "ekstrem" dan pemerintah punya andil di dalamnya. "Ada lebih banyak miliarder daripada sebelumnya, dan kekayaan mereka tumbuh melampaui rekor. Sedangkan orang-orang paling miskin dunia malah semakin miskin," tulis Oxfam dalam situs resminya.

"Banyak pemerintah mendorong krisis ketimpangan ini. Mereka secara masif memberlakukan pajak sedikit terhadap korporasi dan orang-orang kaya, tapi kurang dalam mendanai layanan-layanan publik bersifat vital seperti layanan kesehatan dan pendidikan."

Baca Juga: Zhang Yiming, Bos Tik Tok Tempati Urutan ke-70 Orang Terkaya di Dunia

Bianca Nazanin Photo Verified Writer Bianca Nazanin

typing...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya