Kasir Museum Swiss Berhasil Curi Rp17 Miliar Selama Satu Dekade

Pencurian dilakukan dengan memanfaatkan penjualan tiket

Jakarta, IDN Times - Pengadilan Swiss mendakwa seorang kasir museum karena terbukti melakukan penipuan selama lebih dari satu dekade. Lewat tindakan ilegalnya, perempuan berusia 54 tahun tersebut berhasil mencuri Rp17 miliar yang tidak hanya merugikan museum, tapi juga pengunjung.

The New York Times melaporkan, pelaku yang namanya tidak bisa disebutkan karena alasan privasi, menjalankan aksinya dengan cara salah satunya mengantongi biaya tiket masuk Museum Fondation Beyeler yang berlokasi di dekat Basel. 

1. Pengadilan menjatuhkan hukuman tujuh bulan kurungan penjara dan denda sebesar Rp55 juta

Kasir Museum Swiss Berhasil Curi Rp17 Miliar Selama Satu DekadeIlustrasi museum (unsplash.com/Derick McKinney)

Dalam persidangan pada Jumat (4/8/2023), pelaku yang kini sudah menjadi mantan kasir itu mengaku melakukan penipuan antara tahun 2008 hingga 2019. Ketika ketahuan, pihak museum pun memecatnya dan menuntutnya ke pengadilan.

Hakim yang memimpin sidang akhirnya menjatuhkan hukuman kurungan penjara selama tujuh bulan dan denda sebesar Rp55 juta. Selain itu, dia juga diwajibkan membayar ganti rugi kepada museum sesuai dengan jumlah yang sudah dicuri, meski tenggat waktunya masih tidak jelas.

"Sangat mungkin Anda akan terus melanjutkan aksi itu jika tidak ketahuan," kata hakim.

Baca Juga: Jerman Siapkan 30 Tank Leopard 1 untuk Ukraina

2. Pelaku tidak hanya menggunakan satu cara saja

Kasir Museum Swiss Berhasil Curi Rp17 Miliar Selama Satu DekadeIlustrasi museum (unsplash.com/Amy-Leigh Barnard)

Ada beberapa skema yang digunakan oleh pelaku sehingga tidak ketahuan untuk waktu lama. Pertama, dia menjual tiket darurat kepada pengunjung. Museum Fondation Beyeler memiliki opsi penjualan ini untuk berjaga-jaga ketika sistem komputer sedang mengalami gangguan. Uang hasil penjualan tiket berbentuk fisik itu dia kantongi sendiri.

Kedua, dia menggunakan trik menjual satu tiket masuk sebanyak dua kali. Pada penjualan pertama, dia memberikan tiket asli kepada pengunjung yang telah membayar, kemudian bukti pembayarannya dijual kepada pengunjung lain dengan dalih mesin pencetak tiket sedang rusak. Saat pengunjung tidak mendapatkan tiket asli, museum memberikan harga lebih murah. Dia mencuri besaran selisih harganya.

Cara ketiga adalah membatalkan tiket yang sudah dijual oleh koleganya. Museum seharusnya mengembalikan uang pengunjung jika mereka membatalkan. Karena pelaku sendiri yang melakukan pembatalan, maka cukup mudah untuk mencurinya sehingga pengunjung tidak mendapatkan uang yang sudah dibayarkan.

Seorang koleganya, yang juga menjadi saksi, mengatakan dia mengenali tulisan tangan pelaku pada banyak tiket yang dibatalkan. Inilah yang membuat museum langsung mengerucutkan si kasir sebagai terduga pelaku penipuan tiket pada 2019.

Museum Fondation Beyeler sendiri merupakan sebuah museum seni prestisius di Swiss. Menurut situs resminya, satu tiket untuk kategori Dewasa dijual secara online seharga Rp434 ribu. Ini tergolong harga yang mahal untuk standar Eropa. Sementara, kategori Anak Muda hingga usia 25 tahun bisa masuk dengan gratis.

Sebagai salah satu museum yang memamerkan karya-karya seni prestisius, Fondation Beyeler sanggup mendatangkan sekitar 364.000 pengunjung pada tahun lalu ketika pandemi dinyatakan berakhir. 

3. Dalam setahun, dia bisa mencuri sebanyak Rp2,6 miliar

Kasir Museum Swiss Berhasil Curi Rp17 Miliar Selama Satu DekadeIlustrasi museum (unsplash.com/Kevin Laminto)

Lewat persidangan ini juga terungkap bahwa jumlah uang yang dicuri per tahun oleh perempuan itu sangat fantastis. Kantor Pengacara Umum Basel menyebut dari analisis riwayat akun perbankan ditemukan pelaku bisa mencuri hingga Rp2,6 miliar setahun.

Yang juga cukup mengejutkan adalah dia mulai beraksi tak lama setelah dipekerjakan oleh museum tersebut pada Agustus 2008. Dia juga pernah mendapatkan promosi sebagai manager kasir museum pada 2012. Kenaikan gaji tidak membuatnya berhenti mencuri, tapi malah memudahkannya untuk melanjutkan tindakan kriminal itu.

Juru bicara museum, Dorothe Dines, mengungkap kelegaan karena pelaku sudah mendapatkan putusan. Kejadian ini juga membuat pengelola museum berusaha meningkatkan keamanan sistem penjualan tiket. 

Baca Juga: 8 Negara Amerika Selatan Sepakat Lindungi Hutan Hujan Amazon 

Rosa Folia Photo Verified Writer Rosa Folia

typing...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya