Jakarta, IDN Times - Anak perempuan berusia 11 tahun tewas setelah diserang oleh macan tutul di suaka margasatwa di India pada Jumat (24/11/2023). Insiden itu terjadi saat berlangsungnya Girnar Parikrama, yaitu ziarah keagamaan Hindu di sekitar gunung Girnar di distrik Junagadh, negara bagian Gujarat.
Pejabat Konservator Hutan mengatakan, itu adalah pertama kalinya hewan liar membunuh peziarah di tempat tersebut.
Korban, yang berinisial PS, merupakan penduduk desa Victor di distrik tetangga Amreli. Ia datang bersama keluarganya untuk melakukan parikrama atau mengelilingi tempat suci
Insiden itu terjadi sekitar pukul 6 pagi di dalam Suaka Margasatwa Girnar, ketika korban hendak pergi untuk buang air.
“Dia pergi beberapa meter dari rute Parikrama untuk memenuhi panggilan alam dan diserang oleh macan tutul dan diseret lebih jauh ke dalam hutan. Kerabatnya melihatnya dan meminta tolong,” kata Wakil Konservator Hutan divisi Junagadh, Akshay Joshi, kepada The Indian Express.
"Mereka menemukan anak perempuan itu tergeletak tak bergerak 100 meter dari jalur Parikrama yang ditentukan sekitar jam 8 pagi dengan luka serius di kakinya. Dia dilarikan ke rumah sakit Junagadh, di mana dia dinyatakan meninggal,” tambahnya.
Menanggapi insiden tersebut, Departemen Kehutanan segera memasang kandang di lokasi kejadian dan menjebak macan tutul pada Jumat malam.
Petugas mengatakan, tim penyelamat sempat kesulitan membawa kandang perangkap ke tempat macan tutul menyerang anak perempuan tersebut karena banyaknya pengunjung.
Sementara itu, legislator dari partai yang berkuasa juga telah mendesak menteri untuk membuat peraturan yang diperlukan, demi memastikan insiden serupa tidak terulang, dilansir NDTV.
Girnar Parikrama diselenggarakan setiap tahunnya dalam rangka memperingati Dev Diwali, yaitu kemenangan Dewa Siwa atas iblis Tripurasura. Tahun ini, ziarah dimulai pada Kamis-Senin (23-27/11/2023).
Diperkirakan, hampir 1,2 juta umat Hindu akan mengikuti parikrama tahun ini dengan berjalan kaki sepanjang 36 km di dalam hutan.
“Arus peziarah sangat besar. Hingga Jumat pagi, 600 ribu peziarah sudah memasuki hutan. Jumlah itu meningkat menjadi sekitar 800 ribu pada pukul 4 sore,” kata Joshi.