Albania Desak NATO Tambah Pasukan di Kosovo

NATO ingin selesaikan masalah di Kosovo

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Albania Edi Rama mengadakan pertemuan langsung dengan Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg di Makedonia Utara pada Rabu (22/11/2023). Ia berpendapat untuk meningkatkan jumlah pasukan NATO di Kosovo untuk menjamin keamanan warga. 

Pendapatnya itu ditengarai situasi di perbatasan Kosovo-Serbia yang masih belum kondusif sampai saat ini. Pasalnya, ketegangan kerap terjadi di Kosovo bagian utara yang didominasi oleh penduduk etnis Serbia disertai banyaknya aksi penyelundupan barang ilegal. 

Baca Juga: PM Kosovo: Serbia Menginginkan Perang!

1. Rama merasa perbatasan Kosovo-Serbia tidak aman

Rama menyebut bahwa risiko keamanan di Kosovo Utara masih tinggi, terutama setelah insiden serangan pada 24 September. Ia menyebut penambahan pasukan penjaga perdamaian NATO-KFOR di perbatasan Kosovo-Serbia untuk meningkatkan stabilitas. 

"Kejadian pada September menunjukkan tingginya potensi pengrusakan stabilitas dan ekskalasi konflik. NATO harus menjamin perbatasan Kosovo-Serbia tetap aman dari berbagai aksi terorisme dan aktivitas ilegal lainnya," terangnya, dikutip RFE/RL

"Perbatasan Kosovo-Serbia kerap digunakan sebagai jalur utama penyelundupan senjata api dan narkoba. Belum lagi, terdapat aktivitas-aktivitas politik dan ultranasionalis yang beroperasi di sana," tambahnya. 

Pernyataan Rama pun mendapat tanggapan baik dari Presiden Kroasia Zoran Milanovic yang juga menginginkan penambahan personel militer NATO di Kosovo. 

Baca Juga: Albania Gelar Operasi Penggeledahan di Kamp Kelompok Oposisi Iran

2. Stoltenberg tidak ingin pasukan NATO terus berada di Kosovo

Albania Desak NATO Tambah Pasukan di KosovoSekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg saat mengadakan kunjungan ke Kantor Pusat NATO di Bosnia-Herzegovina, Senin (20/11/2023). (twitter.com/jensstoltenberg)

Pada saat yang sama, Stoltenberg mengatakan bahwa NATO menginginkan solusi masalah di Kosovo. Ia mengaku tidak menginginkan pasukan NATO ditempatkan secara permanen di negara Balkan Barat tersebut. 

"NATO tidak menginginkan pasukannya terus berada di Kosovo, tetapi ingin pasukan ditarik ketika suatu saat nanti situasi sudah aman dan terkendali. Saya tahu bahwa semua khawatir jika pasukan KFOR pergi dan berisiko pada lonjakan kekerasan dan instabilitas," tuturnya, dikutip N1.

Di sisi lain, Stoltenberg menekankan bahwa NATO menghargai netralitas Serbia. Ia pun menghargai keputusan Serbia yang ingin bergabung dengan Uni Eropa, tetapi tidak ingin bergabung dengan aliansi NATO. 

"Kami memperingatkan bahwa tidak ada bagian di Eropa yang aman dari terorisme. Kami juga mengajak NATO bekerja sama dengan Serbia dalam membangun teknologi dalam membantu mencegah aksi terorisme," sambungnya. 

3. Albania ajukan pendanaan pembangunan pangkalan NATO

Albania Desak NATO Tambah Pasukan di KosovoPerdana Menteri Albania, Edi Rama. (instagram.com/ediramaal)

PM Rama juga mengajukan proposal untuk meminta bantuan finansial dalam pembangunan pangkalan Angkatan Laut (AL) NATO di Porto Romano. Ia menyebut pangkalan itu akan meningkatkan akses NATO di Eropa Selatan. 

"Sayan ingin menekankan permintaan bantuan finansial kepada NATO soal pembangunan pangkalan AL di Porto Romano agar dapat diproses sesegera mungkin. Kami percaya bahwa semua akan berlangsung selangkah demi selangkah untuk meningkatkan investasi di Albania," kata Rama, dikutip Albanian Daily News.

Dengan penetapan anggaran 2024, Albania sudah mendapatkan 2 persen pendanaan pertahanan dari NATO yang diberikan kepada seluruh anggotanya. 

"Kami akan melanjutkan komitmen kami dalam memperkuat kapasitas dan meningkatkan efisiensi militer. Kami akan tetap menjadi yang terdepan di NATO dan bertanggung jawab, loyal terhadap masalah yang dihadapi," terangnya. 

Baca Juga: Oposisi Albania Lempar Bom Asap ke Gedung Parlemen

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya